BANDUNG – Sedikitnya 423 penyandang disabilitas ikut berkompetisi dalam gelaran Gebyar Lomba Disabilitas yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Universitas Islam Nusantara Bandung, pada Senin 4 Maret 2019.
Wakil Rektor I, Husen Saeful Insan mengungkapkan, gelaran yang mengambil tema ”Ragam Kilau Di Nusantara” tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun oleh himpunan mahasiswa pendidikan luar biasa.
”Bedanya, kalau tahun lalu kita melaksanakan acara hanya se- Bandung Raya, tapi di tahun ini levelnya sedikit agak besar yaitu se-Jawa Barat,” ungkap Husen, saat ditemui di Kampus Uninus, Jalan Soekarno Hatta 530 Kota Bandung, Senin (4/3).
Menurut Husen, kegiatan gebyar se- Jabar yang dilakukan kali ini merupakan bagian dari upaya pihaknya untuk menjangkau lebih luas dan juga meningkatkan kepercayaan bagi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jabar. Sehingga, pihaknya mengapresiasi dan memberikan peluang kepada para siswa untuk berkreasi.
”Potensi anak SLB itu luar biasa. Diharapkan ke depan bukan hanya level daerah atau nasional saja, tapi bisa masuk level dunia. Tugas kita mendorong bagaimana produk SLB bisa di banggakan dan setiap SLB bisa menciptakan produk khasnya tersendiri,” ujarnya.
Namun demikian, Husen mengaku, saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi sekolah, salah satunya adalah tidak adanya guru berkebutuhan khusus. Padahal, lanjut Husen, seharusnya setiap sekolah mempunyai guru yang memahami pendidikan luar biasa.
”Itu sangat dibutuhkan (guru yang memahami pendidikan luar biasa) sebab, siapa tahu ada anak berkebutuhan khusus yang masuk ke sekolah biasa. Di Uninis sendiri setiap tahun, siswa peminat pendidikan Luar Biasa ada sekitar 200 orang,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua himpunan mahasiswa PLB , Tini Fitriyani menuturkan, dalam pelaksanaan acar kali ini mendapat antusias peserta yang sangat luar biasa. Hal itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang melebihi target.
”Awalnya kami menargetkan sekitar 35 sekolah yang ikut. Ternyata yang daftar ada sebanyak 48 sekolah,” tuturnya.
Dalam gebayar kali ini, lanjutnya, ada 12 jenis yang diperlombakan. ”Kami menyelenggarakan seni pantomim, musik, fashion show, seni tari, mewarnai, menggambar, catur tunet, futsal, bulu tangkis,tahfidz quran, dan lomba adzan. Kami harap lomba ini bisa membangkitkan para disabilitas untuk menyalurkan bakatnya,” pungkasnya.(Mg1/ziz)