Terobosan Baru Diperlukan

JAKARTA -Sekretaris Jende­ral Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, pada Pemilu 2019, popularitas Pileg ini kalah jauh dengan Pilpres. Hampir semua masyarakat membicarakan Pilpres.

Karena itu, dirinya menu­turkan gagasan untuk meng­evaluasi pemilu mencari jalan yang terbaik adalah pilihan yang bagus.

“Tetapi kami di DPR nanti dan Fraksi Partai Demokrat juga Partai Demokrat berpi­kiran yang sama untuk men­cari jalan yang terbaik untuk tidak terulang lagi. Beban yang berat sekali menurut saya,” terangnya Hinca di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Se­lasa (23/4).

Ditanya soal petugas KPSS yang meninggal, Hinca menga­presasi KPU yang dinilai sigap. Bahkan, pada Pemilu sela­njutnya, Hinca melanjutkan, sudah harus dipikirkan asu­ransi pekerja-pekerja demo­krasi, mulai dari tingkat paling bawah (KPPS).

“Saya lihat sendiri di TPS saya sendiri di Jatibening, itu baru selesai jam 05.00 WIB subuh. Dan saya ada di situ. Baru tuntas ya sampai jam 05.00 WIB. Padahal mereka sudah mulai jam 05.00 WIB subuh sebelumnya berarti 24 jam,” paparnya.

Ia melanjutkan, pihaknya merasakan sendiri sebagai parpol peserta pemilu mera­sakan kerepotan. Saya seba­gai sekjen partai sejak ena, bulan yang lalu itu merasakan betapa habis waktu pada ad­ministratif proses pemilu ini termasuk pilkadanya. “Ter­masuk pencalegan termasuk pilpres nya, itu berat sekali,” terang Hica.

Ia berharap, harus ada tero­bosan baru dan mencari jalan terbaik. Memisahkan pilpres dan pileg secara nasional sendiri dengan pileg legisla­tif provinsi dan kabupaten digabungkan ke Pilkada di bawah dinilai lebih pasif.

Terpisah, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hi­dayat Nur Wahid, menyerukan agar dilakukan evaluasi me­nyeluruh atas sistem penyel­enggaraanpemilu serentak.

“Sistem pemilu yang sekarang sedang diberlakukan ini ada­lah tidak sesuai dengan ha­rapannya bahkan harus die­valuasi karena pastilah de­mokrasi adalah pesta dan pesta itu harusnya tidak menghadirkan korban dan ini korbannya sudah sangat banyak,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hidayat pun meminta ke­pada KPU agar menemukan solusi agar peristiwa Pemilu 2019 yang memakan banyak korban tidak terjadi pada kon­testasi politik di masa depan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan