Terkendala Adminitrasi Pengawas TPS Meninggal, Belum Terima Santunan

SOREANG – Karena proses administrasi, para pengawas tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia karena kelelahan di Kabupaten Bandung belum mene­rima santunan yang dijanjikan Bawaslu RI. Sehingga sampai saat ini pihak keluarga belum mendapatkan santunan.

Komisioner Bidang SDM, Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana mengungkapkan seluruh dokumen tentang pengawas yang meninggal sudah disampaikan kepada Bawaslu Provinsi Jabar untuk selanjutnya diproses di tingkat pusat.

”Pengajuan santunan dilakukan bersama daerah lain dan masih ada kendala di daerah tersebut. Kita tanya ke tim verifikasi, ada kendala di kabupaten lain. Belum ada (santunan),” Kata Kahpiana saat ditemui di Kantor Bawaslu Kabupaten Bandung di Soreang, Rabu (3/7).

Menurutnya, pihaknya sudah memastikan dan memenuhi kebutuhan dokumen yang diperlukan agar santunan kepada keluarga bisa cair. Namun, informasi yang didapat masih menunggu daerah lain.

”Sejak H-3 pencoblosan pemilu hingga beberapa hari berikutnya di Kabupaten Bandung terdapat 5 orang pengawas yang meninggal akibat mengalami kelelahan dan mempunyai riwayat penyakit. Mereka yaitu Iwan Hermawan, Ganjar Faturahman, Asep Syarif, Een dan Baginda,” katanya.

Sedangkan 29 orang pengawas lainnya, lanjut Kahpiana, yang mengalami sakit sudah sembuh kembali dan akan segera diupayakan mendapatkan santunan.

”Keseluruhan yang meninggal dan yang sakit karena kelelahan mengingat jumlah TPS di Kabupa­ten Bandung mencapai 10 ribu lebih,” jelasnya.

Kahpiana juga menerangkan, bahwa pihaknya hingga saat ini belum mengetahui santunan yang akan diberikan kapan turun. Namun sejauh ini verifikasi yang dilakukan Bawaslu RI sudah masuk pada tahap akhir.

”Kami mengajukan bantuan santunan ke Bawaslu RI. Dokumen yang diberikan terakhir pada 4 Mei lalu. Sekarang verifikasi akhir. Kalau secara kelemba­gaan dan pribadi sudah menyambangi ke rumah duka pada saat kejadian,” terangnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan