Susun Anggaran Harus Dilengkapi Kreativitas

JAKARTA – Proses penyusunan anggaran bukan hanya membicarakan angka yang diperlukan. Terutama untuk kebutuhan program dan kegiatan selama satu tahun. Tetapi harus dilengkapi dengan kreativitas dalam menyusun anggaran.

Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengatakan, dia bukan hanya melihat proses anggaran. Tapi, kreativitas yang dimunculkan dalam konsep penganggaran. Sehingga kreativitas yang muncul bisa melahirkan berbagai macam ide-ide yang baru.

Menurutnya, dalam menyusun anggaran jangan hanya didasari oleh jumlah besar kecilnya anggaran. Namun, harus didasari penggunaan secukupnya. Sehingga anggaran yang dipakai bisa maksimal.

”Untuk apa meminta anggaran lebih banyak jika penggunaannya tidak maksimal. Maka susunlah anggaran sesuai kebutuhan dan kemampuan menyerap anggaran tersebut,” kata Fritz di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Fritz, anggaran yang digunakan Bawaslu merupakan sebuah kepercayaan yang diberikan rakyat dan negara kepada Bawaslu. Sehingga, penggunaannya harus memberi manfaat kepada rakyat dan negara. “Gunakan sebaik mungkin. Tuhan pasti melihat kita kelola anggaran baik atau tidak. Ini hal yang perlu kita lakukan dengan baik. Pasti akan ada sesuatu yang baik,” tutupnya.

Sementara itu, Sekjen Bawaslu, Gunawan Suswantoro menuturkan, keberadaan Bawaslu sangat penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Namun dia meyakini, program yang dibuat Bawaslu bisa menyentuh masyarakat sehingga meningkatkan pengawasan partisipatif.

”Kalau tidak ada Bawaslu demokrasi tidak akan jujur dan adil,” ucapnya.

Dia menambahkan, tahun 2020 merupakan tahun yang sangat strategis bagi Bawaslu untuk menunjukkan kepada masyarakat dan stakeholder bahwa Bawaslu sejak 2017 telah berhasil mengawasi jalannya pilkada dan pemilu. Gunawan pun meminta kepada Bawaslu tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk membuat program yang sesuai dengan Bawslu pusat.

”Saat ini Bawaslu sedang mengatur program per divisi yang tercermin dengan program provinsi. Program (tahun) 2020 harus menyatu dengan pusat. Maka buatlah perencanaan dengan matang dan penuh perhitungan,” harapnya.

Selain itu, dia juga meminta seluruh jajaran Bawaslu untuk membuat program yang menyentuh masyarakat dari berbagai macam latar belakang dan usia yang beragam.

”Tujuannya, supaya masyarakat ikut terlibat pengawasan partisipatif,” pungkasnya.(fin/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan