Siapkan Dua Program untuk Genjot Minat Baca

NGAMPRAH– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkomitmen untuk meningkatkan minat baca masyarakat, yang saat ini masih tergolong rendah atau berada diangka sekitar 60 persen.

Dua program yang saat ini mulai dikembangkan dan disosialiasikan oleh Dispusipda KBB, yakni Kotak Literasi Cerdas (Kolocer) dan Gerakan Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi (Makan Jengkol), yang merupakan terobosan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Pak Gubernur menargetkan, dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, ada sekitar 600 titik Kolecer yang akan dipusatkan di jalur-jalur pejalan kaki. Dan kami mulai menyosialisasikan untuk dua program tersebut,” ujar Kepala Dispusipda Kabupaten Bandung Barat, Avira Nurfasihah di Ngamprah, baru-baru ini.

Menurut Avira, di KBB baru lima bantuan Kolecer yang diberikan oleh Pemprov Jawa Barat. Salah satunya sudah diletakkan di kawasan Masjid Agung Lembang. Sedangkan empat lainnya masih berada di Pemprov, dan pada bulan ini rencananya akan diambil.

Avira menjelaskan, minat baca di Indonesia dari hasil survei Unesco, masih tergolong rendah dengan indeks hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang di Indonesia hanya satu yang minat baca buku. Dari hasil survei Central Connecticut State University di New Britain menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca.

“Selain Kolecer, ada program Gerakan Makan Jengkol. Ini juga sama program Gubernur Jabar, yang baru diluncurkan pada 4 Desember 2019. Tujuannya juga sama untuk meningkatkan minat baca masyarakat,” katanya.

Gerakan Makan Jengkol merupakan sebuah ajakan bagi pemustaka, untuk peduli pada buku yang merupakan aset negara. Dengan gerakan tersebut, kata dia, pemustaka dapat meminjam dan mengembalikan buku lebih mudah melalui aplikasi antar jemput.

“Kedua program ini kami terus sosialisasikan pada masyarakat Bandung Barat, agar bisa mengetahui adanya program tersebut. Minat baca sangat penting untuk mencerdaskan masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa,” terangnya.

Dispusipda KBB yang didampingi tujuh fasilitator atau pemerhati pustaka, terus melakukan sosialisasi mulai dari tingkat SD, SLTP, SMA/SMK, dan desa-desa. Ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Bandung Barat terhadap program Pemprov Jabar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan