Setnov Jantungan, Izin Berobat ke RSPAD

BANDUNG ‎- Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat, Liberti Sitinjak mengatakan, bukan kali ini saja terpidana kasus e-KTP Setya Novanto izin pergi berobat.

Menurut Sitinjak, sejak masih menjadi tahanan KPK mantan Ketua‎ DPR ini bolak-balik ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Bahkan data yang ia terima ada 36 kali menjalani perawatan di rumah sakit.

“Yang bersangkutan bukan kali ini saja pergi berobat. Sejak dari tahanan KPK beliau sudah berobat di sini. Kalau tidak salah 36 kali waktu masih di KPK. Ada datanya,” ujar Sitinjak di RSPAD, Jakarta, Kamis (26/12).

Sehingga ia menegaskan, Setya Novanto sakit bukan saat berada di Sukamiskin‎. Melainkan sudah dari awal saat menjadi tahanan KPK.

“Jadi ini bukan karena kementerian kami jadi sakit. Jadi kita harus paham beliau usianya sudah 62. Saya saja sudah 56 ada tabungan kecil-kecil (sakit),” katanya.

Sitinjak berujar dari informasi yang ia dapatkan bahwa Setya Novanto menjalani perawatan dokter di rumah sakit karena sakit jantung yang ia derita. Sehingga menjalani perawatan di RSPAD.

Untuk memastikan kebenaran Setnov menjalani perawatan Liberti Sitinjak pun mendatangi RSPAD. Bahkan dia mengajak serta anggota Ombudsman RI Adrianus Meliala yang sebelumnya melakukan inspeksi mendadak di Lapas Sukamiskin di Bandung, tempat Novanto menjalani hukuman.

“Saya datang kemari hanya ingin membuktikan bahwa Setya Novanto itu memang di rumah sakit. Jadi sebagai Kakanwil melakukan pengawasan apakah sebenarnya yang bersangkutan itu memang ke rumah sakit,” kata Liberti.

Liberti mengatakan Novanto sedang menjalani tes magnetic resonance angiography (MRA). Mengenai lokasi pengobatan Novanto di Jakarta, Liberti mengatakan sedari awal saat menjadi tahanan KPK memang rekam medis Novanto berada di RSPAD sehingga rujukan pengobatannya pun di rumah sakit itu.

“Sejak dari tahanan KPK beliau memang sudah berobat di sini. Kalau saya nggak salah sekitar 36 kali waktu di KPK. Ada datanya. Saya tidak tahu persis. Dokter kami yang membuka data itu. Dan itu memang ada. Jadi ini bukan karena di kementerian kami dia jadi sakit, memang penyakit itu sudah dibawa. Jadi kita juga harus paham beliau kan sudah usia 62,” kata Liberti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan