Seperti Smartphone, Mobil Listrik Kini Bisa Pakai Fast Charging

Jumlah mobil listrik masih sangat minim. Bahkan, di jalanan utama ibukota pun masih bisa dihitung dengan jari. Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik (SPBL) berdiri di Tangsel, Kota Tangsel, Banten. Meski menelan biaya fantastis, namun masih sepi pengunjung.

KHANIF LUTFI Kota Tangsel

KITA masih suka minyak bumi ketimbang listrik yang ramah lingkungan. Pernyataan itu masih mengakar hingga sekarang. Ya, semua punya alasan kuat untuk memilih dua tenaga ini. Sekian puluh tahun, teknologi industri dan otomotif terus menguras minyak bumi dari perut bumi. Namun, siapa sangka, produksi minyak menjadi momok bagi lingkungan.

Teknologi yang kini semakin dilirik salah satunya mobil listrik. Mobilnya mulai dikeluarkan sejumlah merek. Mulai dari eropa, Jepang sampai Cina. Sebut saja BMW, Mercedes, sampai Mitsusbishi ikut mengeluarkan mobil tersebut..

Mobil ramah lingkungan saat ini sedang mengalami perkembangan pesat di beberapa negara. Mobil ini memanfaatkan batere untuk menyimpan energi yang digunakan untuk memutar motor listrik.

Tapi meski mobil listrik sudah di rilis sejumlah pabrikan, masyarakat masih banyak yang belum tahu, jika ada stasiun pengisian bahan bakar listrik (SPBL) resmi milik pemerintah. Lokasinya ada dua, satu di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta. Satunya di Kawasan Puspitek Serpong, Kota Tangsel, Banten.

Sejak di launching 5 Desember 2018 lalu, stasiun yang saat ini masih digratiskan malah terlihat sepi. Seperti SPBL yang berada di Puspitek, Kota Tangsel. Statusnya memang masih uji coba, tapi bukan berarti cuma pajangan. SPBL berfungsi sebagaimana mestinya.

Kepala Layanan Jasa Teknologi Arie Rahmadi kepada wartawan Fajar Indonesia Network membeberkan konsep yang dibangun. Berbeda dengan SPBL di Jakarta yang hanya mengandalkan listrik dari PLN, di Serpong, Tangsel SPBL dikombinasi dengan tambahan panel surya.

Jadi sumber utamanya bukan cuma listrik dari PLN. Tenaga di sini ditambah dari panel yang kita pasang di atas gedung, kata Arie saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/1). Meski daya listrik yang dihasilkan tidak sebesar di Jakarta, tetapi dengan menggunakan panel tambahan yang mengubah tenaga matahari menjadi listrik bisa lebih menghemat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan