Sekolah Wajib Miliki Standar Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

NGAMPRAH– Peace Generation Indonesia yang bekerja sama dengan Lazismu Pimpinan Pusat dan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) menggelar Workshop Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana Alam untuk empat sekolah jenjang SD dan SMP di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kegiatan yang merupakan bagian dari program Sekolah CERDAS (Ceria, Damai, dan Siaga Bencana) tersebut dilaksanakan di SMPN 3 Parongpong selama dua hari, mulai 25/26 September 2019.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Imam Santoso menjelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan workshop tersebut akan sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam upaya memberikan pemahaman kompresensif tentang perlunya kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana alam.

Sampai saat ini, siapapun tidak ada yang tahu kapan bencana akan terjadi. Yang dapat dilakukan para ahli kebencanaan hanyalah sebatas perkiraan semata. Karena itu, pemberian pemahaman terhadap berbagai unsur agar memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana alam harus terus dilakukan.

“Pemberian pemahaman tentang kesiapan dalam menghadapi bencana alam harus diberikan kepada berbagai pihak, termasuk unsur sekolah,” kata Imam di lokasi, Rabu (25/9).

Dia menyampaikan, bahwa Dinas Pendidikan sangat berterima kasih kepada pengelola Sekolah CERDAS yang telah menetapkan KBB sebagai tempat pelaksanaan workshop, sehingga unsur sekolah yang ditreatment lewat kegiatan tersebut akan memiliki pemahaman dan kesiapan tentang kebencana-alaman.

Pada waktu mendatang, kegiatan yang sama diharapkan dapat dilakukan pula pada sekolah lainnya di KBB ini. “Pada waktu mendatang, kegiatan Sekolah CERDAS diharapkan diperluas sehingga dapat mentreatment sekolah lainnya,” terangnya.

Qory Aina, Program Officer Sekolah CERDAS mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sengaja dilaksanakan di wilayah Parongpong karena adanya narasi besar tentang potensi bencana alam.

Parongpong merupakan lintasan dari sesar Lembang, sehingga intervensi program sangat dimungkinkan dilakukan di wilayah ini. Dengan pelaksanaan workshop yang di akhiri simulasi bencana, sekolah diharapkan mengalami peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi bencana.

“Melalui kegiatan yang dilakukan ini, sekolah diharapkan mengalami peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi bencana,” ungkap Qory.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan komite sekolah dari sekolah penerima manfaat, yaitu SMPN 2 Parongpong, SMPN 3 Parongpong, SD Cihanjuang 1, serta SD Harapan Mulya. Selain itu diikuti pula oleh unsur dari Dinas Pendidikan, BPBD KBB, BPBD Provinsi Jawa Barat, Peace Generation, fasilitator Sekolah CERDAS.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan