Segera Seleksi Dirut 6 Rumah Sakit

BANDUNG – Sedikitnya 6 rumah sakit dibawah pengelolaan Pemerintah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) mengalami kekosongan posisi Direktur Utama (Dirut). Namun, kondisi belum mengambil sikap atas kekosongan tersebut.

Diketahui, 6 rumah sakit yang tidak memiliki Dirut, di antaranya  RS Al-Ihsan Baleendah Bandung, RS Paru Sidareja Kabupaten Cirebon, RSUD Jampang Kulon Sukabumi, RS Jiwa Cisarua Bandung, RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut dan RS Kesehatan Kerja Rancaekek Bandung.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, pihaknya sampai saat ini masih mencari sosok dokter yang paham dan memiliki kompetensi dalam  mengelola rumah sakit. Untuk itu, proses pengisian posisi Dirut  memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Sedang diproses, gak mudah memang mencari dokter yang managerial” katanya kepada wartawan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin, Selasa (18/06).

Meski begitu, Emil sapaan Ridwan Kamil memastikan kekosongan posisi Dirut di sejumlah rumah sakit tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Terlebih, pihaknya melalui Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat telah melakukan swot analisis dan perbaikan.

“Saya pastikan pelayanan tidak terganggu. Sudah ada laporan dari Kadis baru sudah masuk dan ada perbaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kadinkes Jabar, Berli Hamdani mangatakan, pihaknya masih melakukan proses seleksi sebelum dilakukan pengisian jabatan. Seleksi tersebut melalui uji potensi, uji kompetensi, Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan wawancara oleh pantia termasuk dari perguran tinggi.

“Memang sekarang masih dalam proses seleksi. Proses selekai internal baik uji potensi dan kompetensi,”  katanya saat dihubungin via pesan singkat (18/06).

Dijelaskan Berli, proses seleksi tersebut tentunya memerlukan banyak waktu agar posisi Dirut diisi oleh orang-orang yang berkompeten. Sehingga, pemimpin yang terpilih akan benar-benar paham dan bisa  membuat  rumah sakit lebih baik dalam melayani masyarakat.

“Apalagi ini untuk pengembangan layanan RS, diperlukan Direktur yg ahli bukan hanya dalam urusan manajemen RS, tapi juga harus lincah mengelola Keuangan RS agar bisa efektif dan efisien, salah satunya menyusun Business Plan,” lanjutnya.

Menurutnya, saat ini tinggal menunggu hasil kompilasi nilai para kandidat dan penilaian atasan. Sebab, semua tahapan seleksi telah dilaksanakan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan