Sebab-Sebab Kemunduran Umat Islam

DIAKUI atau tidak, fakta menunjukkan bahwa umat Islam saat ini sedang berada dalam kemunduran. Namun realita ini jangan membuat kita pesimis. Justru sebaliknya, umat Islam harus optimis dan terpacu semangat juangnya untuk bangkit.

Langkah awal kebangkitan umat ini harus diawali dengan mengobati keimanan dan aqidah mereka. Kaum muslimin juga harus dijauhkan dari sebab-sebab kemundurannya.

Apa sajakah sebab-sebab kemunduran umat Islam itu?

Sebab kemunduran yang pertama adalah karena menjauhi al-Quran. Allah SWT berfirman,“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(Q.S. Thaha:124)

Sebab kemunduran yang kedua adalah perpecahan. Perhatikanlah firman Allah SWT berikut ini, “Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anfal: 46)

Sebab kemunduran yang berikutnya adalah cinta dunia dan takut mati. Hal ini terungkap dari salah satu hadits Nabi Muhammad saw berikut ini, “Hampir saja umat-umat memperebutkan kalian, sebagaimana orang-orang rakus memperebutkan makanan di piring besar.” Seseorang bertanya, ‘Apakah saat itu kami minoritas?’ Rasulullah saw. menjawab, “Tidak. Saat itu, kalian berjumlah banyak, tetapi seperti buih yang terbawa air bah. Allah telah mencabut rasa takut musuh pada kalian dan meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian.’ Seseorang bertanya, ‘Apakah wahn itu, wahai rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, ‘Cinta dunia dan benci pada kematian.” (H.R. Abu Dawud)

Terakhir, penyebab kemunduran adalah karena umat meninggalkan jihad. Tidak bersungguh-sungguh dan tidak memiliki tekad yang kuat dalam mengorbankan tenaga, harta, dan jiwanya untuk kejayaan Islam. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia Ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. At Taubah: 38-39).

Tinggalkan Balasan