Sambut Bulan Ramadhan Ciptakan Bandung Bersih Lahir Batin

BANDUNG – Untuk men­ciptakan Kota Bandung ber­sih, Wali Oded M. Danial mengajak kepada seluruh warga untuk membiasakan melakukan bebersih lingkungan di pagi hari.

Ajakan ini, dia contohkan dengan menggelar kegiatan bebersih Bandung bersama Aparatur Sipil Negara (ASN), relawan dan komunitas se­cara gotong royong dengan turun langsung memungut sampah dan menggosok lantai di kawa­san Alun-alun Bandung.

Kegiatan ter­sebut bergerak ke sejumlah titik di pusat Kota Bandung. Tak hanya di pusat kota, gera­kan serupa juga digelar di seluruh wi­layah Kota Bandung. Panitia mencatat kegiatan ini melibatkan 35.460 orang.

Oded mengatakan, kegia­tan bebersih harus menjadi budaya warga kota Bandung. Sehingga, keberdaan perko­taan dan lingkungan warga selalu bersih.

’’ Kita ingin bersih dalam menyambut bulan ramadhan ini bersih lahir dan batin harus menjadi cita-cita kita. Saya punya keyakinan akan hadir sebuah budaya kara­keter yang cinta kepada Kota Bandung. Saya yakin semua program yang positif akan berjalan,” kata Oded di sela-sela kegiatan Beresih Bandung.

Oded menyatakan, Beresih Bandung bukan semata ha­nya menyambut datang Ramadan saja. Namun, lebih dari itu menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menggugah dan mengajak seluruh ma­syarakat untuk senantia menjaga kebersihan ling­kungan.

“Mengapa Beresih Bandung ini kita lakukan dan men­jadi motto terdepan dari program Kota Bandung hari ini? Karena sebuah kota itu akan eksis membangun peradaban, ketika kebersi­han itu hadir di semua kota,” ujarnya.

Oded juga menyuarakan agar gerakan jumat bersih kembali digala­kan. Sehingga, kegiat­an ‘be­beresih’ menjadi ruti­nitas bagi masyarakat Kota Bandung.

“Kita gerakkan kembali Jumat bersih. Mari kita gerakkan lagi. Memilah sampah yuk kita bareng-bareng, gerakan Beresih Bandung dan pilah sampah ini hayu kita gerakkan,” jelasnya.

Oded menegaskan, Beresih Bandung juga bukan hanya sebagai upaya membersih­kan lingkungan secara fisik semata. Namun, kata dia, sekaligus menjadi moment­um untuk membersihkan psikologis dan spiritual.

“Kalau bersih lahir batin kita akan bekerja lebih baik. Tapi kalau kotor hatinya dari syirik dan dengki, tidak akan kita jadi bersih,” kata­nya. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan