Sama-Sama Sisir DPT Ganda

JAKARTA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiana Uno melaporkan keganjilan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Yakni, adanya 17,5 juta data pemilih yang harus diteliti lagi oleh KPU.

Data tersebut merupakan hasil investigasi BPN. Itu dilakukan setelah KPU membuka tiga digit terakhir nomor induk kependudukan (NIK) warga dalam DPT Pemilu 2019 pada Desember lalu.

BPN menemukan sekitar 17,5 juta data yang perlu dicek ulang. “Pengumpulan data ini sudah kami lakukan selama beberapa bulan, disusul dengan beberapa kali pertemuan dengan KPU sebanyak empat kali,” kata Hashim.

Karena itu, Dia meminta KPU untuk kembali mencocokkan terhadap sekitar 17,5 juta data pemilih yang dianggap ganjil tersebut. Dia lantas memerinci beberapa keganjilan. Misalnya, banyaknya warga yang lahir di tiga tanggal yang sama. Yakni, 1 Juli, 1 Januari, dan 31 Desember.

Riza Patria juga ingin mengonfirmasi banyaknya warga yang lahir pada tiga tanggal tersebut. “Ada lonjakan 1020 kali dari tanggal-tanggal biasa yang kira-kira hanya ada 400 ribu500 ribu warga yang lahir setiap harinya,” tutur Riza.

Dia pun membeberkan jumlah pemilih yang lahir pada tanggal tersebut. Pada 1 Juli, sekitar 9,8 juta pemilih lahir pada tanggal tersebut. Pada 31 Desember, ada sekitar 5,4 juta pemilih. Sementara itu, pada 1 Januari, tercatat sekitar 2,3 juta orang yang terlahir di hari tersebut.

Riza menegaskan, data tersebut memang berasal dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri. Peluang valid tidaknya memang sangat kecil. Namun, dia tidak menutup kemungkinan adanya kejanggalan.

“Nanti kami akan cari waktu juga untuk menemui jajaran Ditjen Dukcapil untuk meminta klarifikasi terhadap data tersebut,” ungkap Riza.

Ketidakwajaran DPT lainnya, lanjut dia, adalah adanya pemilih di atas 90 tahun, di bawah 17 tahun, data manipulatif, dan kemungkinan DPT ganda. Sekalipun jumlahnya tidak sampai jutaan.

Menurut Riza, investigasi dilakukan pada 15 Desember lalu. Mereka turun ke lapangan untuk mengonfirmasi DPT di beberapa wilayah. Pengambilan sampel tersebut baru rampung pada Jumat (1/3). Setelah melalui diskusi, mereka baru melaporkan temuan tersebut kepada KPU kemarin.

“Kami sudah melakukan penyisiran ke beberapa wilayah terkait DPT ganda pula. Kami sudah menemukan ada 775.248 pemilih yang berpotensi namanya ganda di DPT,” terang politikus Gerindra tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan