Sakoci Siap Beroperasi

CIMAHI – Setelah surat kendaraan dan kelengkapan semuanya selesai, akhirnya bus wisata Saba Kota Cimahi (Sakoci) siap beroperasi. Bus yang akan diandalkan sebagai kendaraan wisata tersebut surat-suratnya telah diterbitkan pihak kepolisian.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ruswanto mengungkapkan, secara keseluruhan, kelengkapan administrasi bus Sakoci sudah beres. Sehingga bus tersebut saat ini sudah bisa mulai digunakan.

”Kalau kemarin kan masih bodong, karena belum terbit surat-suratnya. Meski memang hanya bus wisata tapi kan harus taat aturan,” ujar Ruswanto, saat ditemui di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Kota Cimahi, Jumat (8/3).

Menurutnya, jika dibandingkan dengan kota maupun kabupaten lain, Dishub dan Organda Kota Cimahi paling tertib administrasi mengurus kelengkapan surat bus wisata tersebut.

”Kalau yang lain ada yang beroperasi tapi belum punya surat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Organda Kota Cimahi, Oland Siswanto mengatakan, untuk teknis operasional bus tersebut sudah selesai disusun dan terus disosialisasikan oleh pihaknya, serta Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi.

”Untuk operasionalnya kita bekerjasama dengan Disbudparpora. Karena destinasi dan paket wisatanya kan wewenang mereka, kalau Organda hanya soal menjalankan dan merawat kendaraan,” kata Oland.

Soal harga tiket bus Sakoci yang dikeluhkan masyarakat karena kurang terjangkau, dia menjelaskan penentuan harga tiket berdasarkan hasil survey di lapangan.

”Organda tidak semena-mena menentukan harga tiket, jadi disesuaikan berdasarkan hasil survey ke pengelola bus sejenis di daerah lain. Mahal itu kan relatif,” bebernya.

Harga tiket untuk dewasa senilai Rp20 ribu dan untuk anak atau pelajar Rp15 ribu, nantinya digunakan untuk biaya perawatan, bahan bakar, serta gaji sopir serta pemandu wisata yang bertugas memandu perjalanan.

”Kalau hitung-hitungan ekonomi, harga itu sudah sangat murah karena kita butuh pengeluaran untuk perawatan dan gaji sopir. Jadi kita lihat saja nanti apakah masyarakat masih mengeluh atau tidak,” terangnya.

Animo masyarakat untuk menjajal bus Sakoci juga diklaim sangat tinggi, terlihat dari tiket trip wisata menggunakan Sakoci sudah habis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan