RSHS Bantah Kesulitan Keuangan

Diberitakan sebelumnnya, RSHS saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan. Sebab, klaim pembayaran dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tak kunjung cair.

Berdasarkan sumber internal RSHS, masalah ini diduga terjadi karena klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan belum bisa dicairkan ke pihak rumah sakit.

Akibatnya, anggaran obat dan peralatan kesehatan pada awal tahun jadi dana talangan untuk membayar tunggakan obat-obatan dan Alkes kepada distributor. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya anggaran obat-obatan dan alkes itu sebetulnya buat cashflow tahun berjalan.

”Kebutuhan obat dan Alkes kemungkinan besar tidak bisa dipenuhi. Bahkan, ada pasien yang gagal operasi pula,” ujar sumber tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Karena tak kunjung ada pembayaran, akhirnya distributor pun enggan menyuplai permintaan obat dan Alkes. Sebab, tunggakan belum dibayar lunas. Sebenarnya, untuk menangani masalah ini, pihak RSHS sering menggelar rapat-rapat internal direksi. Namun, tidak menghasilkan solusi.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Cimahi, Zakaria Anshori menjamin, para dokter di Kota Cimahi tetap profesional meski ada permasalahan keuangan dari BPJS Kesehatan kepada rumah sakit.

”Kalau tunggakan (untuk) pelayanan dokter tidak akan mempertimbangkan itu BPJS mau bayar atau nggak, itu urusan manajemen. Pelayanan di bawah tetap melayanai sesuai dengan hati nurani dokter,” tegas Zakaria saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (15/8).

Dikatakannya, meski permasalahan keuangan itu memang tidak berpengaruh terhadap kinerja para dokter, tapi akan dampaknya akan terasa pada jasa pelayanan lainnya. Salah satu yang paling krusial adalah permasalahan obat-obatan.

”Kan namanya pelayanan gak hanya dokternya, bisa obat, alat. Nah itu sebetulnya yang akan mempengaruhi,” ujar Zakaria.

Dikatakannya, IDI Kota Cimahi sempat berkomunikasi dengan BPJS Kesehatan Cabang Cimahi mengenai permasalahan ini. Hanya memang jawabannya selalu sama, yakni belum menerima kiriman dari BPJS Kesehatan pusat.

”Kami juga selalu ngomong sama BPJS tapi level cabang itu gak bisa berbuat apa-apa, cuma ngomong kita belum dapat kiriman,” ungkapnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan