Rp 150 Juta/bulan untuk Jaga Kualitas Air Bersih di Cimahi

CIMAHI – Untuk menjaga kualitas air bersih, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum pada Dinas Kebersihan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 150 juta dalam sebulan.

Kepala UPT Air Minum pada DPKP Kota Cimahi, Dede M Asrori mengatakan, uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) Kota Cimahi itu digunakan untuk kebutuhan operasional UPT. Termasuk biaya pemeliharaan kualitas air.

”Per bulan sekitar Rp 150 jutaan dengan listrik, pegawai dan sebagainya,” kata Dede saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Jumat (19/7).

Menurutnya, pemeliharaan air bersih sangat penting dilakukan. Tujuannya, untuk menjamin kualitas air bersih yang didistribusikan kepada pelanggan di Kota Cimahi.

”Kita jamin kualitas air bersih ini tetap terjaga. Kita rutin pemeliharaan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Sistem Pengolahan Air Bersih (SPAM) yang dikelola UPT Air Minum pada DPKP Kota Cimahi sendiri melayani sekitar 2.800 Sambungan Rumah (SR) di wilayah Cigugur Tengah dan Karang Mekar.

Sedangkan kapasitas produksi air bersih dalam sehara mencapai 4.300 meterkubik per hari. Kapasitas sebanyak itu cukup untuk memenuhi 5.000 SR. Untuk sumber airnya, selama ini UPT Air Minum mengandalkan aliran Sungai Cimahi.

Untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih, dalam sebulan sekali pihaknya melakukan pengurasan embung atau tempat penampungan air dari Sungai Cimahi.

”Pengurasan embung diperlukan agar air yang diolah pada SPAM tidak terlalu berat. Kolam penampungan tempat embung itu kan suka ada lumpurnya,” jelasnya.

Selain pengurasan embung, lanjutnya, pihak UPT juga kerap melakukan pembersihan aliran Sungai Cimahi, yang tepat berada di sampung SPAM UPT Air Minum. Selanjutnya, agar kualitas air yang dipasok ke warga Kota Cimahi lebih terjamin, pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan di UPT Labolatorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi.

”Kita rutin dua bulan sekali periksanya. Iya untuk menjaga kualitas air,” bebernya.

Perihal sumber pengolahan air, lanjut Dede, sejauh ini masih terpantau aman untuk melayani pelanggan dan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan