Romy Seret Asep Saifuddin dan Khofifah

JAKARTA – Tersangka kasus dugaan suap korupsi seleksi jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) RI, Romahurmuziy alias Romy, akhirnya menjalani pemeriksaan perdana di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (22/3). Pemeriksaan ini merupakan penjadwalan ulang usai Romy berhalangan hadir kemarin lantaran mengeluh sulit tidur.

Pemeriksaan Romy digelar tak lama, hanya berkisar dua jam. Pukul 11.30 WIB ia telah selesai menjalani rangkaian penyidikan itu. Ditemui usai pemeriksaan, Romy mengaku sempat merasa sakit sehingga pemeriksaannya Kamis (21/3) kemarin batal digelar.

“Memang saya ada penyakit yang agak lama belum saya periksakan dan dokternya di sini tidak dalam posisi mampu. Makanya saya minta keluar. Tapi sampai hari ini belum diberi (diizinkan),” ujar Romy usai menjalani pemeriksaan, Jumat (22/3).

Romy mengaku mendapat rekomendasi untuk mengangkat Haris Hasanuddin sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dari sejumlah nama. Salah satunya, Kiyai Haji Asep Saifuddin.

“Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang kiyai, kiyai Asep Saifuddin yang dia adalah seorang pimpinan ponpes besar di sana,” terang Romy.

Selain dari KH Asep, Romy juga mengaku mendapat rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Bahkan, kata dia, Khofifah dengan jelas mengatakan bahwa Haris memiliki latar belakang pekerjaan yang baik.

“Kemudian Ibu Khofifah Indar Parawansa misalnya. Beliau gubernur terpilih jelas-jelas mengatakan, ‘Mas Romy, percaya lah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus,” bebernya.

Romy pun menegaskan terpilihnya Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur tidak menabrak aturan yang ada. Menurutnya, segala proses administrasi telah sejalan sesuai koridor hukum yang berlaku. Ia membantah adanya jual beli jabatan seperti yang dituduhkan banyak orang.

“Proses seleksinya itu tidak sama sekali saya intervensi. Proses seleksinya itu dilakukan oleh sebuah panitia seleksi yang sangat profesional. Semua adalah guru-guru besar dari lingkungan universitas negeri Islam se-Indonesia,” tukasnya.

Romy pun kembali menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran PPP atas kasus yang menjeratnya. Ia menganalogikan bahwa dirinya ditangkap lantaran menjadi salah satu ketua umum partai dengan follower media sosial terbanyak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan