Ratusan Siswa Terindikasi Gangguan Penglihatan

NGAMPRAH– Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terindikasi mengalami gangguan penglihatan. Hal tersebut diketahui setelah Lions Club Bandung Sejahtera bekerjasama dengan Rumah Sakit Mata Cicendo, Pengusaha Kaca Mata dan Pramestha melakukan pemeriksaan awal kepada ratusan siswa dari enam SD, yang dilaksanakan di Pramestha Mountain City, Lembang, Jumat (4/10).

Tercatat ada 771 siswa di SDN Langensari 1 dan 2, SDN Citrasari, SDN Pagerwangi 1 dan 3, serta SDN Mekarwangi. Dari jumlah siswa yang diperiksa, didapati 156 siswa mengalami masalah penglihatan. Acara dengan tema ‘Mataku Jendelaku’ tersebut, mendapat sambutan positif.

“Pemeriksaan dilakukan langsung oleh dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Mata Cicendo, ini merupakan pemeriksaan kedua,” kata Presiden Lions Club Bandung Sejahtera, Erlin di sela kegiatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, Erlin membeberkan, gangguan penglihatan telah dialami siswa rata-rata mulai dari kelas IV, V, dan VI. Bahkan mirisnya, diusia yang masih dini ini ditemukan sejumlah anak yang mengalami minus besar.

“Saya lihat di sini ada anak kelas empat tapi minus matanya sudah 7. Malah ada yang minus 9. Dengan gangguan penglihatan ini, proses belajar anak akan terganggu. Apalagi, pada pemeriksaan kali ini diketemukan juga 10 orang anak yang mengalami katarak dan kerusakan pada selaput mata, sehingga perlu penanganan lebih intensif,” terangnya.

Dengan kondisi itu, kata Erlin, dokter mata dari Cicendo pun memberikan rujukan lebih lanjut kepada anak-anak tersebut. “Kalau misalnya matanya rusak, bagaimana ke depannya,” katanya.

Seorang guru SDN Langensari 2, Ani Rosmini mengaku sangat mendukung adanya program Mataku Jendelaku melalui pemeriksaan mata tersebut. Sebab, saat ia mengajar di kelas tidak sedikit siswa yang maju ke depan hanya untuk melihat teks pada papan tulis.

“Karena mungkin faktor matanya yang mengalami gangguan, mereka (siswa) tidak begitu jelas melihat tulisan di papan tulis. Akhirnya mereka harus maju ke depan, dan kondisi suasana belajar sedikit terganggu,” pungkasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan