PUPR Perluas Penggunaan Aspal Karet

JAKARTA– Penggunaan karet untuk menunjang kebutuhan pembangunan jalan diperluas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penambahan suplemen karet merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan Para Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (9/3) lalu.

Diketahui, harga karet dunia mengalami penurunan sekitar Rp5.000/kg (per Maret 2019), guna meningkatkan harga karet di pasar petani, Pemerintah memperluas penggunaan karet petani diantaranya menjadi bahan campuran aspal atau aspal karet.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan mempeluas penggunaan aspal karet dalam penanganan jalan nasional. Pada tahun 2019 ditargetkan 93,66 Km jalan nasional akan menggunakan aspal karet sebanyak 2.542 ton.
“Rasionya penggunaan karet 7 persen terhadap aspal maka jumlah karet yang terserap sebanyak 177,95 ton,” jelasnya, Rabu (13/3).

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, penggunaan karet alam pada campuran aspal panas untuk mengeraskan badan jalan dari keretakan. Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa, kata Basuki.

Dijelaskanya, Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Balitbang telah mengembangkan tiga teknologi aspal karet yakni aspal karet alam cair (Lateks), aspal karet alam padat (Masterbatch) dan aspal serbuk alam teraktivasi (Askat). ” “Ketiga teknologi tersebut telah diujicoba, yakni Lateks di ruas jalan Ciawi-Sukabumi, Masterbatch di ruas jalan bogor-Parung dan
Askat di ruas jalan Batas Karawang Batas Cikampek,” jelasnya.

Di Sumatera Selatan pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah melakukan uji coba aspal karet di ruas jalan Muara Beliti – Tebing Tinggi Lahat, Sumatera Selatan sepanjang 4,37 Km dari total panjang ruas 183 Km dengan anggaran sebesar Rp 30,55 miliar.

Terpisah, Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis Hidayat mengatakan, aspal dengan campuran karet lebih kuat dibanding tanpa campuran karet.

“Kinerjanya lebih baik 50 persen dari ukuran kinerja aspal. Itu bisa diukur dari kelelehan, stabilitas, kekuatan terhadap kertas, kekuatan terhadap alur bisa lebih dari 50 persen,”tandasnya. (fin/tgr)

Tinggalkan Balasan