Program Pembinaan Agama Jadi Hal Utama

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memberikan perhatian khusus pada pembinaan agama di Kota Bandung. Dalam slogan Bandung Agamis, kehidupan beragama menjadi bagian dari visi Kota Bandung yang digagasnya.

Di tahun pertama kepemimpinan Oded bersama wakilnya, Yana Mulyana, setidaknya ada 10 program yang tengah gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Kota Bandung, Bambang Sukardi menuturkan, program tersebut selalu bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung.

“Kita selalu bersinergi dengan Kemenag Kota Bandung sehingga pelaksanaannya masif dan berjenjang hingga ke wilayah paling rendah, di RW-RW, masjid-masjid,” ungkapnya di Balai Kota Bandung, kemarin (20/9)

Kendati bukan program baru, progam Magrib Mengaji terus disempurnakan. Bambang menjelaskan, program ini merupakan kunci untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini.

“Pelaksanaannya dilakukan bersama dengan Kementerian Agama. Tugas Pemkot di kewilayahan itu memastikan anak-anak mengikuti kegiatan ini. Jangan sampai ada anak kecil berkeliaran di waktu Magrib, semuanya harus mengaji, mau di rumah, dan lebih baik di masjid,” bebernya.

Gerakan Ayo Bayar Zakat. Ajakan untuk menunaikan kewajiban zakat profesi ini telah meningkatkan perolehan zakat Baznas hingga 5 kali lipat. Bambang mengungkapkan, saat ini perolehan zakat profesi Kota Bandung per bulan rata-rata mencapai Rp 2,3 miliar.

“Kami mengimbau kepada masyarakat terutama pengusaha yang sudah mapan untuk menyisihkan hartanya untuk zakat. Ini adalah komitmen bersama agar manfaat yang dirasakan oleh warga kurang mampu lebih banyak,” tutunya.

Gerakan Subuh Berjamaah. Setiap akhir pekan, Oded turun langsung ke wilayah-wilayah secara bergiliran untuk salat Subuh di masjid-masjid kecil bersama warga. Ia ingin membangun kedisiplinan warga melalui ketaatan beribadah sejak dini hari.

“Pak Wali Kota bahkan tidak hanya akhir pekan. Hari-hari biasa pun beliau kadang salat Subuh di kewilayahan. Setelah itu, dia bisa mendengar langsung aspirasi warganya,” ungkap mantan Camat Gedebage itu.

Tilawah dan Hapalan Alquran (Ahlan Quran). Bambang memaparkan, tujuan akhir gerakan ini adalah untuk mencetak 1000 hafiz di tiap kelurahan dalam lima tahun. Dengan begitu, diharapkan ada 151.000 hafiz di Kota Bandung. “Itu cita-cita Pak Wali Kota,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan