Program Kang Pisman dapat Sambutan Positif

BANDUNG– Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku sangat senang dengan respon positif yang ditunjukkan masyarakat terhadap program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah). Harapannya ke depan program untuk mengatasi masalah sampah ini menjadi budaya masyarakat di Kota Bandung.

“Kang Pisman jadi program unggulan yang pada akhirnya bisa menjadi sebuah budaya di Kota Bandung. Cirinya sudah jadi budaya, kalau ada yang nanya musim apa di Kota Bandung, jawabannya pasti musim Kang Pisman,” ungkapnya dalam Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Used Beverage Carton (UBC) di Gedung Serbaguna Balai Kota, Kamis (21/3/2019).

Lebih lanjut dia mengatakan, berbagai wilayah sudah mengujicobakan berbagai macam teknologi tepat guna pengolahan sampah. Hal ini merupakan bentuk dari tanggung jawab warga Kota Bandung. Pasalnya, Kota Bandung memproduksi sampah hampir 1.500 ton per hari.

“Harapannya semua orang bisa menjadi solusi bagi penanganan sampah di kota ini. Termasuk acara sosialisasi hari ini mengenai sampah karton yang begitu banyak di Kota Bandung. Kalau dulu susah didaur ulang, sekarang sudah bisa didaur ulang,” kata Wali Kota.

Kalau sampah sudah bisa selesai di rumah masing-masing, lanjutnya, bukan hanya menyelesaikan masalah sampah tetapi juga menghadirkan nilai ekonomi. Apalagi kalau di setiap RW punya bank sampah, maka akan lebih mudah dalam menyalurkan sampah bernilai ekonomi.

“Alhamdulillah di Arcamanik ada teknologi baru, plastik bisa menjadi bahan bakar. Bayangkan kalau ada sampah plastik 500 ton per hari. Kemudian semuanya dapat terolah. Kalau dijual kan Cuma Rp1.500 per kg, kalau dicacah Cuma Rp3.500 per kg. Kalau diolah nilai ekonominya akan terus bertambah,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana Hadiman menjelaskan, selama ini sampah kemasan karton bekas minuman (used beveraged carton/UBC) berakhir menjadi sampah. Namun sejak awal tahun ini, sampah jenis UBC tersebut sudah bisa dikumpulkan di Kota Bandung. Hal ini ditandai dengan kerja sama antara PD Kebersihan Kota Bandung dengan PT Wasteforchange Alam Indonesia.

“Sekarang ada teknologi untuk reduce dan recycle menjadikan sampah karton bekas minuman itu bahan yang berguna. Contohnya jadi buku agenda, pot bunga, dan lainnya setelah dipisahkan antara kertas alumunium foil dan plastiknya. Kami sudah menguji coba dengan mengirim 1 truk atau sekitar 5 ton sampah karton,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan