Produksi Pertanian Lokal Harus Berani Bersaing

NGAMPRAH– Hasil produk pertanian hortikultura sayuran Indonesia harus mampu bersaing di tingkat global. Dan saat ini, posisinya sudah sangat siap dan layak untuk bersaing.

Hal ini menjadi bukti jika industri pertanian di negeri ini baik dari aspek SDM, pengolahan, hingga produk hasil pertanian para petani sudah sangat mumpuni dan bisa diterima oleh pasar.

“Lihat saja sekarang hasil pertanian sayuran kita mampu mengisi di pasar super market luar negeri. Padahal dulu mereka yang mengisi di pasar kita. Ini jadi salah satu kemajuan di dunia pertanian kita,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat pelepasan ekspor produk hortikultura sayuran ke Singapura dan Brunei oleh CV Fortuna Agro di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat belum lama ini.

Andi Amran menjelaskan, ini sebuah kebanggaan dan menjadi sejarah baru dimana di pemerintahan sekarang, produk pertanian yang berada di super market adalah hasil olahan petani lokal. Bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri seperti Singapura, Brunei, Hongkong, dan negara lainnya. Untuk itu ke depan pemerintah akan memberdayakan lahan-lahan tidur khususnya untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan terhadap produk lokal.

Amran juga mengatakan hasil pertanian Indonesia saat ini naik menjadi 29% dalam hal ekspor di zaman Presiden Joko Widodo. Selain itu, produk domestik bruto (PDB) saat ini telah mencapai Rp 1.400 triliun pada 2018 dari semula Rp 900 triliun pada 2017.

Di sektor pertanian juga sekarang terjadi inflasi pangan dari 10.56% menjadi 1.26% dan itu sangat luar biasa. Padahal menggerakkan inflasi 0,5 saja sangat sulit, tapi ini bisa lebih dari 8%.

“Sektor pertanian telah berkontribusi dalam menekan inflasi. Jadi kami bersyukur ekspor sayuran lettuce ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar dia.

Mentan menilai prospek pertanian hortikultura sangat bagus, baik pasar ekspor maupun impor. Untuk itu Kementan akan mendukung mitra-mitra petani dengan bantuan benih berkualitas.

Tidak hanya itu Kementan juga akan merekrut petani milenial sebanyak 1 juta orang untuk mendukung suksesnya sektor pertanian. Karena ke depan, sektor pertanian akan digenjot dengan mengoptimalkan teknologi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan