Pimpinan BPJS Kesehatan Turun Kampung untuk Rangkul Masyarakat

NGAMPRAH– Para pimpinan BPJS Kesehatan yang terdiri dari jajaran Direksi dan Senior Leaders menyambangi sejumlah wilayah perkampungan di Indonesia, dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan yang ke-51.
Selain untuk memantau langsung implementasi JKN-KIS, kunjungan tersebut juga dilakukan guna menjaring aspirasi masyarakat setempat demi menyempurnakan jalannya program jaminan kesehatan sosial.

“Kondisi geografis di Indonesia sangat bervariasi, begitu juga dengan demografi dan latar belakang perekonomian penduduknya. Oleh karena itu, kami ingin mendengar langsung suara masyarakat tentang pelaksanaan JKN-KIS di berbagai tempat, khususnya wilayah perkampungan yang kondisinya cukup berbeda dengan wilayah perkotaan yang aksesnya serba ada. Apa saja yang perlu dipertahankan, apa saja yang perlu disempurnakan. Ini akan menjadi evaluasi kami untuk melakukan peningkatan layanan JKN-KIS ke depan,” kata Deputi Direksi Bidang JPKP BPJS Kesehatan, Dwi Martiningsih saat ditemui di sela-sela kegiatan BPJS Kesehatan Turun Kampung di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kamis (11/7).

Dalam kunjungan tersebut, BPJS Kesehatan juga menyambangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu Puskesmas Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat untuk memastikan pelayanan JKN-KIS berjalan dengan baik. Pembaruan data pada sejumlah kartu peserta JKN-KIS pun dilakukan untuk meningkatkan validitas data.

Tak sampai di situ, BPJS Kesehatan pun menyerahkan bantuan peralatan olah raga dan mengajak masyarakat membiasakan perilaku hidup sehat. Dwi pun menegaskan, bahwa dalam menjaga kesinambungan JKN-KIS, BPJS Kesehatan tak bisa berjalan sendiri melainkan butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Terlebih, saat ini sudah ada lebih dari 222,5 juta jiwa penduduk Indonesia yang tercatat sebagai peserta JKN-KIS.

“Masyarakat punya peran besar untuk mengawal agar program JKN-KIS bisa terus berjalan, salah satunya dengan menjaga agar yang sehat tetap sehat, dan yang sakit tidak bertambah parah. Sehat itu murah dan mudah. Makan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan olah raga ringan tiap hari. Ini hal yang sederhana, tapi tantangannya luar biasa karena tergantung komitmen kita sendiri,” ucap Dwi.

Ia pun mengingatkan kembali makna gotong royong yang menjadi filosofi BPJS Kesehatan dalam mengemban tugasnya menjalankan Program JKN-KIS. “Jangan lupa, iuran dari peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Untuk itu, diperlukan sinergi yang kuat dari seluruh masyarakat, khususnya yang sudah menjadi peserta JKN-KIS, agar gotong royong dapat terwujud dan program perlindungan kesehatan ini dapat berjalan optimal,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan