Petani Mulai Khawatir dengan Datangnya Musim Kemarau

NGAMPRAH– Para petani di Kecamatan Lembang mulai khawatir dengan datangnya musim kemarau yang saat ini mulai terjadi.

Cuaca panas mulai dirasakan sejak beberapa pekan terakhir yang bisa mengancam pada sektor pertanian, khususnya tanaman lettuce yang membutuhkan banyak penyiraman. Selain menghambat pertumbuhan, kurangnya penyiraman bisa menyebabkan munculnya hama tanaman.

Yayan,40, salah seorang petani di Lembang mengakui, musim kemarau adalah masa yang cukup sulit bagi petani karena kebutuhan pengairan meningkat tiga kali lipat dibanding musim hujan.

“Kalau musim hujan paling hanya sekali penyiraman, tapi di musim kemarau bisa tiga kali soalnya tanaman cepat kering karena terkena sinar matahari langsung,” katanya, Selasa (11/6).

Kalaupun ada sungai yang memiliki mata air, menurut dia, volume debit air tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat untuk menanam bermacam jenis pertanian.

Untuk menyiasati keterbatasan air, Yayan bersama petani lainnya harus mengeluarkan biaya ekstra dengan menyewa pompa air. “Soalnya, jarak sumber air dengan lahan pertanian cukup jauh. Kalau diambil secara manual akan menyita waktu dan tenaga,” tuturnya.

Dia menjelaskan, sejak sebulan lalu para petani sudah menanam sayuran lettuce dan dua minggu ke depan siap dipanen. Namun, jika hama menyerang maka dipastikan tanaman akan rusak sehingga berdampak terhadap harga jual di pasaran.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan, saat ini musim kemarau hampir merata terjadi di seluruh daerah di Jawa Barat.

“Secara umum, kondisi cuaca setiap hari di wilayah Bandung dan sekitarnya hingga sepekan ke depan adalah cerah hingga cerah berawan,” ungkap Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya.

Meski demikian, lanjut dia, potensi turun hujan yang disertai petir dan angin kencang diprediksi tetap bisa terjadi pada sore hari di sebagian wilayah Bogor, Sukabumi, Bandung, dan Cianjur. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan