Perhatikan Nasib Disabilitas di Pemilu

JAKARTA– Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan bahwa dalam debat pemilihan pre­siden (Pilpres) ketiga men­datang pihaknya akan mem­fokuskan pada salah satu pokok masalah terkait kese­taraan ketenagakerjaan, kese­hatan, pendidikan pada penyandang disabilitas.

Lanjut Arief menjelaskan, ide tersebut timbul pasca penyandang disabilitas telah menyampaikan kepada pi­haknya untuk menanyakan kepada calon presiden dan wakil presiden bilamana ter­pilih dalam debat mendatang.

“Sudah terfasilitasi semua ga? Kemudian layanan kete­nagakerjaan untuk disabilitas, layanan kesehatan, nah ini isu penting menurut saya. Supaya mengingatkan kem­bali bahwa ada hak-hak yang sama yang harus diperlakukan kepada setiap warga negara,” papar Arief usai mengikuti debat yang diadakan penyan­dang disabilitas di Kantor KPU, di Jakarta, Kamis (28/2).

Arief pun mengaku bahwa pihaknya yakni KPU sudah memiliki hubungan yang erat dengan teman-teman penyan­dang disabilitas untuk dapat memberikan keseimbangan status dalam bersosial.

“ Kami mendukung penuh. Dan kami berterimakasih kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk bisa terse­lenggara nya hal-hal semacam ini. karena ini bukan hanya membahas tentang visi misi kandidat, tetapi ini juga mendorong bangkitnya gai­rah dari masyarakat untuk mau berperan aktif dalam pemilu,” bebernya.

Tepisah, menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin me­nilai isu terkait dengan nasib kaum penyandang disabilitas adalah hal menarik .

Putra daerah asal Jawa Barat inj pun menuturkan, meski mengalami keterbatasan. Penyandang Disabilitas me­miliki hak yang sama sebagai anak-anak bangsa yang juga harus didengar dan diperha­tikan aspirasinya.

“Bahkan menurut hemat saya. Kita harus lebih perha­tian kepada kaum penyandang disabilitas. Pengaruhnya lu­mayan besar. Dan jangan dianggap remeh. Mereka juga jumlahnya tidak sedikit. Oleh karena itu, banyak ne­gara dan kota-kota besar di dunia yang dalam membuat kebijakan sangat ramah untuk para pengandang disabilitas,” kata Ujang kepada Fajar In­donesia Network.

Akademisi asal Universitas Al Azhar ini pun menamba­hkan, penyandang disabilitas harus diperhatikan dengan lebih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan