Pergerakan Tanah Buat Warga Trauma

NGAMPRAH– Bencana pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di Desa Bunijaya dan Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat sejumlah warga masih trauma.

“Rasa khawatir dan was-was tentu ada bagi kami yang tinggal di sini. Itu tidak bisa ditutup-tutupi, kalau hujan deras turun warga di sini khawatir kembali terulang,” kata Ketua RT 01, Kampung Hegarmanah, Cilangari, Dawam, Rabu (11/12).

Menurutnya, ketika hujan turun warganya kebanyakan mengungsi ke rumah kerabatnya yang kondisinya lebih aman. Cuaca yang setiap hari turun hujan membuat warga juga waspada terhadap munculnya kembali pergerakan tanah dan longsor. Warga menginginkan direlokasi ke tempat yang aman karena jika memaksakan tinggal di lokasi saat ini terlalu berisiko.

Dia menceritakan, saat peristiwa terjadi diawali dengan turunnya hujan deras sejak sore hingga malam. Kemudian, warga seperti merasakan tanah bergetar seperti terjadi gempa. Getaran itu bahkan sempat dirasakan dalam 1,5 jam dan dilanjutkan dengan terjadinya longsor. “Total di RT saya ada 10 rumah yang terdampak, dua di antaranya mengalami kerusakan ringan di bagian teras,” sebutnya.

Sebagian warga yang terdampak bencana ini mulai mengeluhkan sakit. Salah satunya Tiah,55, warga Kampung Hegarmanah, yang mengaku merasakan nyeri di sekujur tubuhnya terutama di bagian pinggang. Dia beserta warga lainnya kemudian memeriksakan kondisi kesehatan ke posko kesehatan yang didirikan Polres Cimahi di lokasi longsor.

“Sudah periksa ke dokter di posko (Polres Cimahi) dan dikasih obat. Lumayan membantu, karena kalau harus ke puskesmas jaraknya 30 km atau naik ojek ongkosnya Rp 20.000,” kata dia.

Baur Kesehatan Polres Cimahi Desiana Sofyan menyatakan, kebanyakan warga yang datang ke posko mengeluhkan sakit badan karena kurang tidur. Psikologis warga juga terganggu. Pihaknya menyiapkan obat, alat kesehatan, vitamin, obat badan, dan obat manula. Pihaknya juga mencoba memberikan trauma healing.

“Kami mencoba memulihkan kesehatan dan perasaan cemas warga dengan trauma healing agar psikologis mereka pulih. Caranya dengan cerita yang ringan-ringan serta pendekatan agama,” tuturnya.

Sebelumnya, pergerakan tanah yang terjadi sejak, Jumat (6/12) lalu tersebut membuat dinding dan halaman rumah warga rusak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan