Peran Perempuan dalam Pembangunan

BANDUNG– Peran perempuan dalam kontribusi pembangunan di Kota Bandung tak diragukan lagi. Bahkan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat menghormati kaum perempuan sebagai subjek pembangunan. Perempuan telah berkontribusi besar dalam kemajuan di Kota Bandung sampai saat ini.

Mengutip sebuah hadis, Oded menyebut, perempuan adalah tiang negara. Jika perempuannya baik maka negara pun akan baik, begitu pula sebaliknya.

Semangat tersebut sejalan dengan perjuangan RA Kartini melalui surat-suratnya. Ia dikenal sebagai tokoh emansipasi yang percaya bahwa perempuan memiliki hak dan derajat yang sama, khususnya dalam memperoleh pendidikan.

Guna terus menghidupkan semangat tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperingati Hari Kartini tingkat Kota Bandung di Plaza Balai Kota Bandung, Minggu (21/4/2019). Beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Oded mengimbau agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) menghargai peran kaum wanita dalam mengakselerasi pembangunan.

“Dengan peringatan di Kota Bandung ini tentu saja sebagaimana pemikiran Ibu Kartini bahwa beliau ingin meningkatkan emansipasi wanita. Artinya bagaimana meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan di negeri yang kita cintai ini,” tuturnya.

Ia pun sangat bangga dengan para perempuan di Kota Bandung yang senantiasa bergerak aktif dalam berbagai kegiatan yang mendorong pembangunan. ASN Pemkot Bandung didominasi oleh perempuan, yakni sebesar 57%. Bahkan, 38% jabatan struktural pun dipegang oleh perempuan. Jumlah tersebut belum termasuk para perempuan yang aktif di organisasi sosial. “Saya sangat merasa optimis karena hari ini indikator pergerakan kaum wanita di Kota Bandung luar biasa,” katanya.

Oded setuju jika perempuan mendapat kesempatan seluas-luasnya berkiprah dan mengembangkan potensi diri. Kendati begitu, Oded tetap berpesan agar para wanita juga senantiasa menjalankan fitrahnya untuk menjadi sekolah pertama bagi keluarganya. Maka, lanjut Oded, perempuan harus cerdas dan berdaya.

“Tantangan terbesar itu kepada kaum wanita, bukan kaum laki-laki, karena secara pekerjaannya saja secara fitrah insaniahnya wanita itu lebih dari laki-laki,” jelasnya.

Ia lalu membeberkan berbagai aktivitas rutin perempuan, terutama bagi yang bekerja. Selain beraktivitas di luar rumah yang bermanfaat bagi masyarakat, ketika di rumah mereka pun tetap bekerja mendampingi suami dan mendidik anak-anaknya. Oded berpesan kepada para pria untuk memahami kondisi tersebut.

Tinggalkan Balasan