Pengusaha Diminta Dukung Program Sekolah Adiwiyata

NGAMPRAH– Keberadaan dunia usaha di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta untuk lebih peduli dan memperhatikan lingkungan pendidikan seperti sekolah yang berpredikat Adiwiyata. Sebab, sekolah Adiwiyata cukup berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

Hal itu diutarakan Kepala DLH KBB, Apung Hadiat Purwoko di sela acara Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup di Terminal Wisata Grafika Cikole, Kecamatan Lembang,  Kamis (10/10).

BERIKAN PENJELASAN: Bupati Aa Umbara Sutisna saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup di TWGC, Lembang,  Kamis (10/10).

“Saya minta kepada para pengusaha untuk peduli dan memperhatikan bagi sekolah yang peduli terhadap lingkungan. Jangan hanya memberikan bantuan itu ke kelompok-kelompok tertentu saja,” kata Apung.

Menurut Apung, dunia pendidikan memiliki embrio bagi penyelamatan lingkungan dengan keterlibatan para pelajarnya. Mereka inilah, kata dia, sebagai agen perubahan yang bertanggungjawab terhadap penyelamatan lingkungan dari kerusakan.

“Alhamdulillah, di KBB ada 17 sekolah Adiwiyata yang menjadi binaan DLH dan bisa diandalkan untuk melakukan aksi peduli lingkungan. Namun, aksi mereka hingga kini belum bisa maksimal karena keterbatasan anggaran. Makanya butuh support dari pihak lain (swasta),” ungkapnya.

Melalui kegiatan yang digelar pihaknya tersebut, Apung berharap, para pengusaha memiliki kepedulian dengan memberikan bantuan pada sekolah-sekolah. Terutama sekolah Adiwiyata, yang bisa dibantu oleh perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Silakan teknisnya seperti apa, yang penting perusahaan memberikan CSR-nya untuk membantu sekolah-sekolah itu. Makanya kami juga undang 19 pelaku usaha di KBB pada acara ini,” ujarnya.

Menanggapi kegiatan tersebut, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna memberikan apresiasinya. Menurutnya, ini salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam menanggulangi lingkungan hidup khususnya penanggulangan sampah.

“Harus sejak dini memberikan pemahaman tentang pengendalian sampah di lingkungan. Apa lagi sekarang, KBB mempunyai program pengembangan sepuluh destinasi wisata dengan target ke depannya bisa mendatangkan satu juta wisatawan,” ujar Bupati.

Untuk menunjang destinasi wisata tersebut, kata Bupati, kebersihan lingkungan menjadi salah satu hal yang penting. “Kurang bagus dong, kalau dikunjungi wisatawan, lingkungannya banyak sampah dan kotor. Selain tidak membuat nyaman, tidak enak dipandang juga,” katanya.

Tinggalkan Balasan