Pemkab Dorong Perkuat Komitmen Pancasila di Tengah Masyarakat

NGAMPRAH– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat berkomitmen untuk terus mendorong agar memperkuat Pancasila di tengah masyarakat.

Bahkan, Pemkab mengajak seluruh anak bangsa untuk kembali memperkuat komitmen terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara, yang merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas dan keselamatan bangsa.

Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Aseng Djunaedi, saat memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Plasa Mekarsari, Ngamprah, Selasa (1/10) menyampaikan, Pancasila menjadi pandangan hidup berbangsa dan bernegara.

Aseng menilai, saat ini nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari semakin menurun. Dia berharap, Pancasila bukan hafalan semata, tapi dapat diamalkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

“Mari kita perkuat kembali komitmen berpancasila melalui pengamalan dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita harus dapat membumikan Pancasila dalam kehidupan,” imbuh Aseng.

Seperti diketahui, 1 Oktober merupakan Hari Kesaktian Pancasila. Salah satu momen yang melepaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari pemberontakan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI), yang menewaskan tujuh orang perwira tinggi TNI Angkatan Darat.

Menurut Aseng, fakta sejarah yang hingga saat ini masih diperdebatkan mengenai peristiwa G30S/PKI, hendaknya tidak mengubah rasa memiliki rakyat Indonesia terhadap Pancasila yang sudah jelas-jelas berperan sebagai simbol pemersatu bangsa.

“Pancasila memiliki makna sebagai pedoman dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan, yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaaya, serta pertahanan dan keamanan,” katanya.

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini bisa dijadikan kebangkitan bagi kita semua, untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur,” katanya.

Berbagai peristiwa yang pernah terjadi semenjak Proklamasi 17 Agustus 1945 silam hingga saat ini, pada akhirnya tidak menggoyahkan Pancasila sebagai dasar negara, dan di situlah kesaktian Pancasila diuji. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan