Pemanfaatan Kartu Tani Belum Optimal

CIMAHI – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menyebutkan, ada 616 petani di wilayahnya sudah memiliki Kartu Tani. Namun, kartu serupa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berisi saldo kuota pupuk bersubsidi itu belum bisa dimanfaatkan optimal.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan sampai saat ini kartu tani tersebut belum banyak digunakan oleh petani. Sebab masih banyak yang melakukan transaksi beli pupuk subsidi secara manual.

”Sepertinya belum optimal, kadang petani suka ada ketinggalan kartu atau lupa pin-nya waktu beli pupuk, jadi masih bisa dilayani secara manual,” kata Mita saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Rabu (11/9).

Untuk itu, Mita mengaku, pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi agar penggunaan kartu tani bisa lebih optimal.

”Memeng masih butuh sosialisasi lebih lanjut agar mereka bisa menggunakan kartu tani untuk memenuhi kebutuhan pupuk,” ucapnya.

Dia menjelaskan, manfaat yang dapat diperoleh para petani dari Kartu Tani yakni memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kuota yang diberikan, meningkatkan produk pangan dan komoditas pertanian, serta mendorong penerapan pemupukan berimbang.

”Dari sisi petani, kartu ini akan memudahkan petani mendapatkan distribusi pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, Kartu Tani juga memudahkan pemerintah dalam mengontrol peredaran pupuk di Indoneaia. Cara ini dinilai paling praktis dan efisien bagi petani karena transaksinya tidak begitu sulit.

”Bisa menjadi lebih mudah mengontrol distribusi pupuk dan proses pertumbuhan tanaman, dan hasil produksi pertanian yang sedang dijalankan para petani,” terangnya.

Dia mengungkapkan, kartu tani ini berlaku untuk selamanya, tinggal setiap tahun alokasi kebutuhan pupuknya saja yang diupdate. Sedangkan kebutuhan pupuk masing-masing petani berbeda-beda.

”Jadi setiap petani berbeda-beda kebutuhan pupuknya, tergantung dari jenis komoditas yang diusahakan dan luas lahannya, selain padi ada juga hortikultura,” bebernya.

Sementara teknis pengambilan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani ini, petani datang ke kios pengecer resmi yang sudah dilengkapi mesin Electronic Data Capture (EDC) dengan membawa kartu Tani. Kemudian menggesek kartunya ke mesin EDC, lalu petani bisa memijat angka sesuai pupuk yang dibutuhkan pada saat itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan