Pelatihan Bahasa Korea dan Jepang Dorong Pemberdayaan Ekonomi

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) melaksanakan pelatihan keterampilan bahasa secara gratis bagi masyarakat yang mengingkinkan memiliki keterampilan bahasa dan ingin bekerja ke Korea dan Jepang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Drs.Rukmana, M.Si mengatakan, Setelah Melalui proses, penyelenggaraan pelatihan bahasa dilaksanakan di Lembaga Pelatihan Kerja (LKP) Seoulina Rancaekek dan LPK Wirakarya Ciparay. Pihaknya mengalokasikan anggaran untuk 500 peserta peletihan bahasa korea dan jepang.

Menurutnya, pada tahun 2018 lalu sekitar  220 orang atau 73 persen dari total 300 peserta pelatihan bahasa jepang, kini sudah lolos seleksi dan bekerja di jepang. Dan bagi yang peserta pelatihan bahasa korea, dari 200 peserta sekita 50 persen sudah berhasil diterima kerja di korea. Pihaknya sangat bersyukur program pelatihan tersebut mampu mengubah nasib ratusan warga yang rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu tersebut.

”Tidak mudah untuk merubah nasib satu orang, apalagi ratusan orang. Tapi dengan adanya program pelatihan bahasa, saya optimis bisa mendorong kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya keluarga yang lolos ujian dan bekerja di korea dan jepang,” katanya saat mengunjungi peserta pelatihan kerja dan bahasa Jepang di LPK Wirakarya Ciparay, Kabupaten Bandung, Selasa (23/7).

Menurut Rukmana, pelatihan tersebut berawal dari kajian Disnaker Kabupaten Bandung terkait besarnya peluang untuk bekerja di Korea Selatan dan Jepang. ”Namun kami menyadari peluang itu tidak akan bisa dimanfaatkan jika tidak menyiapkan calon tenaga kerjanya dengan keterampilan yang diperlukan,” katanya.

Rurkmana menjelaskan, sejak tahun 2018 lalu Disnaker Kabupaten Bandung mulai menggelar program pelatihan kerja serta bahasa Jepang dan Korea. Harapannya, pelatihan itu bisa memberi keterampilan sebagai bekal para para calon naker untuk menembus bursa kerja Korea Selatan dan Jepang. Ia menambahkan, pelatihan digelar maraton selama sekitar 40 hari di mana para peserta mendapatkan fasilitas penuh mulai dari asrama, makan, minum, alat tulis dan berbagai keperluan lainnya. Untuk semua itu, peserta sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

LOLOS SELEKSI : Beberepa peserta pelatihan kerja dan Bahasa Korea di LPK Seoulina tahun 2018 lalu, berhasil lolos seleksi BNP2TKI Jabar dan siap untuk bekerja di Korea selatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan