BANDUNG -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali melantik 180 pejabat Eselon III Provinsi Jawa Barat di Aula Gedung sate, Kota Bandung, Senin (01/07). Para pejabat tersebut merupakan hasil seleksi dengan konsep ”Peer review”.
Menurutnya, peer review cara baru yang inovatif yang ada di Indonesia, dengan konsep meminta masukan mulai dari pejabat, ASN. Sehingga, untuk mengankat pejabat kejenjang lebih tinggi bisa lebih objektif.
”Cara ini sangat objektif, yaitu meminta masukan dari kolega yang setara, bawahan dan atasan. karena keseharian mereka di pantaua aspek intergritasnya,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, keseharian mereka dipantau mulai dari aspek intergritasnya serta hubungan sosialisasi dengan sesama ASN serta kapabilitas. Sehingga dengan konsep ini, posisi dan orang akan sesuai dan nyambung.
”Yang di harapan, kapabilitas dan profesionallitas muncul,” jelasnya.
Emil menambahkan, sebetulnya dari sejak dulu konsep tersebut ingin diterapkan. Namun, baru kali ini bisa dilakukan untuk pejabat di eselon III.
’’Prosesnya harus bertahap juga, dan ini seharusnya dilakuan mulai dari Eselon II, Nah saya memerukan ini sejak awal tapi proses harus dilakukan dari atas dulu, mulai dari eselon II, lelang-lelang posisi sudah nyaman, sudah klik mereka juga memberikan evaluasi ternyata si butuhkan anu-anu makanya eselon III butuh waktu dan sampai lah hari ini, Itulah yang akan menjadi mesin ngabret jawa barat,” tambahnnya.
Selain itu, Emil juga berencana akan menaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Namun, pihaknya sedang menghitung anggaran yang dibutuhkan. Sebab, untuk kebutuhan anggaran Pemdaprov juga ingin memperhatikan kebutuhan mendasar seperti masalah pendidikan.
Dia menambahkan, rencana ini nantinya akan dibahas berbarengan program penganggaran untuk SMA dan SMK yang ingin digratiskan. Sehingga jalan satu-satunya adalah melakukan efesiensi. Sehingga, perlu upaya perubahan rencana proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
’’Jadi itulah hal-hal yang fundamental, kesejahteraan ASN pun juga harus ditingkatkan sambil intergitas terus di orong jangan ada hal-hal yang negatif dalam penyesuain pembangunan,’’ pungkas emil. (mg4/yan)