Pasca Erupsi, Ada Pesona Baru di Kawah Ratu

NGAMPRAH– Pasca terjadinya erupsi, dasar Kawah Ratu di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menampakkan pesona baru. Itu terlihat dari melebarnya lubang kawah dan munculnya objek kaldera mini berwarna hijau keemasan.

Peneliti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pantau Tangkuban Parahu, Asep Saefulloh mengatakan, secara visual permukaan kawah ratu kini lebih tebal diselimuti abu vulkanik.

Jika sebelum erupsi lubang kawah tidak terlihat, maka kini lubang tempat keluarnya letusan menganga cukup besar.  Di samping itu, sisa peningkatan aktivitas vulkanik juga terlihat pada sekitar lubang magma berupa gundukan material pasir yang naik bersama semburan aktivitas erupsi menyerupai kaldera kecil.

“Kalau kita lihat sepintas seperti kawah baru, padahal itu lubang erupsi yang membesar, sebelum erupsi lubang itu tidak terlihat,” ungkapnya Asep di Lembang belum lama ini.

Yang tak kalah mempesona, kata Asep, pada permukaan kaldera mini itu juga diselimuti paparan belerang berwarna hijau keemasan. Visual kawah ini unik karena sebelum erupsi hanya berupa depresi rata dan melingkar di permukaan tanah saja.

“Yang hijau itu belerang yang masih pekat. Makanya, kalau  biasanya terlihat putih kini berwarna sedikit hijau di permukaan tanahnya,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kondisi di TWA Gunung Tangkuban Parahu kini mulai berangsur normal. Ratusan pengunjung terpantau kembali berdatangan pascaerupsi pada 26 Juli 2019 lalu, setelah pengelola membuka kembali objek wisata tersebut, Senin (21/10) lalu.

Dibukanya kembali objek wisata Gunung Tangkuban Parahu ini, menyusul diturunkannya status gunung dari level II (waspada) menjadi level 1 (normal). Kondisi tersebut yang memutuskan pihak pengelola kembali membuka kunjungan wisatawan.

Dirut Graha Rani Putra Persada (GRPP) Putra Kaban selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, mengatakan, pada hari pertama dibuka pengunjung yang datang kurang lebih 400-500 orang dan hari kedua sekitar 100 orang lebih.

“Yang datang kebanyakan rombongan. Tentunya kami berharap bisa kembali ramai dikunjungi. Ibarat seorang pedagang kan berharap banyak yang beli, begitu juga objek wisata,” ungkap Putra saat ditemui di TWA Gunung Tangkuban Parahu, saat itu. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan