Pakuseban Siap Kembangkan Seni Kuda Silat

SOREANG – Untuk mendo­rong dalam meningkatkan kreasi seni budaya kuda silat, untuk mempertahankan dan melestarikan seni budaya lokal. 4 pengurus paguyuban kuda silat (Pakuseban) Kabu­paten Bandung dikukuhkan.

Pembina Pakuseban Kabu­paten bandung Dr Atang Ira­wan mengatakan, pelantikan 4 pengurus pakuseban tingkat kecamatan tersebut, bertu­juan untuk mendorong seni budaya tersebut lebih eksis dalam mewarnai kreasi seni dan budaya lokal.

”Saya melantik dan mengu­kuhan pengurus Pakuseban kecamatan Katapang, Soreang, Kutawaringin dan Cangkuang. Ini untuk mendorong, me­reka lebih semangat dalam melestarikan seni kuda reng­gong atau yang kerap disebut kuda silat,” kata Atang saat ditemui di Sela- sela acara di Soreang Kamis, (28/2).

Menurutnya, dengan dilan­tiknya pengurus pakuseban di empat kecamatan tersbut, diharapkan bisa membawa warna positif dalam menjaga dan melestarikan kreasi seni kuda silat yang merupakan budaya khas kabupaten Bandung.

”Walau kesenian ini sering dipandang sebelah mata, saya yakini pengurus pakusebab memiliki semangat keber­samaan dalam menjaga, me­lestarikan dan mengembang­kan budaya lokal kabupaten bandung khususnya kuda silat,” aku Atang.

Atang yang merupakan Pembina Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Ap­desi) Kabupaten Bandung berharap kepada pemerintah desa agar bisa memberikan ruang dan mendorong krea­tivitas seni kuda silat dalam kegiatan even yang dilaksana­kan Pemerintahan Desa. Hal itu, untuk menyangkal kebu­dayaan asing yang berekses demoralisasi.

”Dengan memberi ruang setiap pelaksanaan even yang dilakukan Pemerintahan Desa, sebagai upaya untuk mempertahankan seni budaya lokal dan menyekal budaya dengan kamajuan teknologi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Atang yang merupakan salahsatu calon anggota DPR RI dari partai Nasdem memberikan semangat kepada masyarakat khususnya pecinta dan pela­ku seni budaya di Kabupaten Bandung untuk bersama sama menjaga dan melesta­rikan seni budaya lokal.

”Kalau tidak sama kita sama siapa lagi kebudayaan khas local dipertahankan, apalagi dimasa kemajuan tenologi se­perti sekarang. Semoga dengan adanya pengurus pakuseban ditiap kecamatan, bisa mem­perkuat dalam mempertahan­kan kebudayaan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan