Optimalkan Kualitas SDM Pelayanan

SOREANG – Selaku Aparatur Sipil Negara (ASN), tentu akan banyak tugas dan amanah yang harus dikerjakan dalam melayani masyarakat. Tak hanya berfungsi sebagai abdi negara, ASN juga harus bisa menjadi teladan bagi masy­arakat.

Untuk itu Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mendo­rong jajarannya agar terus meningkatkan kualitas di­rinya, baik secara ahlak maupun intelektual. Hal tersebut selaras dengan sa­lah satu misi pembangunan Pemkab Bandung, di anta­ranya untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang religius.

”Salah satu upaya kita un­tuk membentuk SDM yang cerdas akhlak adalah mela­lui kegiatan membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini dilaku­kan secara bertahap dimulai dari seluruh pejabat struk­tural di lingkungan Pemerin­tah Kabupaten Bandung. Ke depan akan kita lanjutkan kepada ASN lainnya,” jelas Dadang saat ditemui di So­reang, Selasa (23/4).

Menurut Dadang, dirinya sangat meyakini, Al-Qur’an merupakan kitab pedoman bagi umat manusia. Allah akan senantiasa memuliakan dan meninggikan derajat orang-orang yang selalu mempela­jari Al-Qur’an, baik membaca, menghapal maupun mema­hami isi kandungannya.

Selain itu lanjutnya, Al-Quran juga sangat memungkinkan bisa membangun kecerdasan ahlak, emosi yang stabil dalam mengambil keputusan, se­hingga sesorang bisa arif dan bijaksana dalam berfikir, beru­cap dan berbuat. Untuk itu lanjutnya, kegiatan mem­baca Al-Quran lengkap dengan pelafalan tajwid dan mahroj tersebut, didampingi pem­bina dari MUI Kabupaten Bandung.

”Para pejabat ini harus bisa membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan benar. Dengan pembinaan dari MUI Kabu­paten Bandung, diharapkan mereka yang awalnya belum benar cara membacanya, terbata-bata, atau salah uru­tan ayat dalam sebuah surat, mudah-mudahan bisa mem­perbaikinya,” harapnya.

Kegiatan yang diikuti oleh para camat, para pejabat struk­tural eselon II, III dan IV ter­sebut dimaksudkan agar saat membaca surat Al- Fatihah dan surat pendek, sebagai surat yang selalu dibacakan setiap ibadah shalat, bisa di­lafalkan dengan benar. Baik lafadz maupun harkatnya tidak asal-asalan, termasuk harus paham artinya juga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan