Operasi Yustisi Akan Digelar Disdukcapil

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) terus menggalakan operasi simpa­tik. Tak hanya bertujuan ter­tib adminstrasi, tetapi juga bagian dari upaya pencegahan radikalisme dan anarkisme.

Pada operasi simpatik ter­sebut, Disdukcapil bekerja sama dengan aparat kewi­layahan. Hal ini untuk me­nyisir warga yang belum me­miliki identitas kependudukan, khususnya warga pendatang.

“Jangan sampai warga ini tidak terdata. Terutama lembaga ma­syarakat RT atau RW, yang pen­ting identitas kependudukannya harus jelas. Upayanya memasif­kan operasi simpatik tetap ber­jalan,” kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Disdukca­pil), Uum Sumiati pada kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukan­cana, Kamis (31/10).

Uum mengungkapkan, ber­dasarkan data agregat, ada sekitar 70.000 warga luar yang tinggal di Kota Bandung. Namun dari jumlah tersebut, baru se­kitar 8.000-an warga yang me­miliki Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS).

Berdasarkan arahan Polreta­bes Bandung, kata Uum, dalam identifikasi para pengunjuk rasa beberapa waktu lalu, hanya sekitar 10 persen yang memi­liki identitas. Sebagian besar belum berusia 17 tahun.

“Kami belum tau warga mana saja, apakah warga Bandung atau bukan. Karena kalau untuk memeriksa itu, kita harus buka data base,” akunya. (rls/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan