Operasi Pasar untuk Bantu Warga Miskin

NGAMPRAH– Kegiatan ope­rasi pasar murah (OPM) pada Ramadan tahun ini akan di pusatkan di dua kantor keca­matan yakni Cipendeuy dan Cikalongwetan yang digelar pada 23 dan 24 Mei, dengan menyiapkan 10 ribu paket dari bantuan Disperindag Jawa Barat. Kegiatan tersebut untuk memberikan keringa­nan bagi masyarakat serta menekan harga di pasaran bila terjadi lonjakan harga.

“Tahun ini kami mendapat bantuan dari Disperindag Jabar sebanyak 10 ribu pa­ket untuk kegiatan operasi pasar murah. Pelaksanaan kegiatan selama dua hari di dua kecamatan. Terma­suk kami juga sudah ber­koordinasi dengan setiap desa untuk jumlah pene­rima dalam kegiatan ope­rasi pasar tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ke­pala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperin­dag) Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaeman, belum lama ini.

Maman menyebutkan, paket yang akan dijual tersebut ter­diri dari beras 5 kg, gula 3 kg dan minyak goreng 3 kg dengan harga Rp 60 ribu/paket. “Un­tuk harga normalnya satu paket ini mencapai Rp 130 ribu, karena mendapat sub­sidi dari pemerintah pro­vinsi menjadi Rp 60 ribu saja. Kami harapkan operasi pasar ini bisa mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama Ra­madan,” kata Maman seraya menyebutkan untuk Cika­longwetan mendapat 5.200 paket dan Cipendeuy 4.800 paket.

Alasan memilih dua lo­kasi ini, kata Maman, atas dasar keadilan untuk me­menuhi harapan masyara­kat dalam mendapatkan sembako murah. Tahun 2018 lalu, operasi pasar murah digelar di Kecamatan Cililin, Gununghalu, Sindangker­ta hingga Rongga. “Tahun sekarang ganti lokasi se­hingga masyarakat juga bisa mendapatkan paket murah ini secara bergan­tian. Untuk data penerima, kami berpatokan pada data miskin yang ada di Dinas Sosial,” ungkapnya

Ke depan, ujar dia, Pemkab Bandung Barat akan beru­saha mengalokasikan ang­garan agar bisa menggelar kegiatan yang sama. Sehing­ga kuota paket akan lebih banyak diterima oleh masy­arakat di berbagai daerah. “Untuk tahun depan akan kita usulkan lagi agar kegia­tan operasi pasar murah tidak hanya dari bantuan provinsi, tapi juga ada alokasi dari APBD kabupaten. Tahun sebelum­nya pernah diusulkan tapi belum terealisasi,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan