Operasi Pasar, Sediakan 10.000 Paket Kepokmas Murah

CIPARAY – Sebanyak 10.000 paket barang Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) disediakan dalam kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) di 6 kecamatan. Paket OPM itu, bisa didapatkan 10.000 warga Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, OPM merupakan bentuk kepedulian pemerintah, terutama saat menghadapi kenaikan harga kepokmas, yang biasanya terjadi di bulan ramadan atau menjelang idul fitri.

”Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), dari 3,7 juta penduduk Kabupaten Bandung, 6,61% berada di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan memang tidak bisa dihindari, namun harus ada terobosan untuk memutuskan mata rantainya,” kata Dadang saat launching OPM di Halaman Kantor Kecamatan Ciparay, Selasa (14/5).

Masalah kemiskinan, kata Dadang bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, namun juga merupakan tanggungjawab sosial dari komunitas dan masyarakat.

”Angka kemiskinan 6,61% dari 3,7 juta, artinya kelompok menengah ke atasnya masih besar. Jika perhatian mereka terhadap kaum dhuafa ini besar, baik dari zakat, infaq dan shodaqohnya, maka masalah kemiskinan akan selesai,”akunya.

OPM yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Bandung itu, dilakukan di 6 kecamatan pada waktu yang berbeda.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Popi Hopipah menyebutkan, paket kepokmas tersebut dibagikan dalam jumlah yang tidak sama untuk tiap kecamatan. Hal itu karena didasarkan pada Desil 1 dan Desil 2 Basis Data Terpadu (BDT) dari Dinas Sosial.

”Sebanyak 1.800 paket didistribusikan di Kecamatan Ciparay (14 Mei), 1650 di Majalaya (15 Mei), 1750 di Nagreg (16 Mei), serta di Rancaekek (21 Mei), Baleendah (22 Mei) dan Kecamatan Dayeuhkolot (23 Mei) masing-masing didistribusikan sebanyak 1600 paket Kepokmas,” katanya.

Masing-masing paket yang terdiri dari 5 kg beras premium, 3 kg gula pasir dan 3 lt minyak goreng tersebut, memiliki harga normal Rp. 136.000/paket. Popi Hopipah menyebut rincian harga beras jenis premium Rp. 12.500/kg, gula pasir Rp. 12.500/kg dan minyak goreng kemasan Rp. 12.000/lt.

”Harga normal per paket adalah senilai Rp. 136.000. Namun, karena mendapatkan subsidi sebesar Rp. 76.000/paket, jadi warga RTM cukup mengeluarkan Rp.60.000/paket,” tandasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan