Naik Bus Sakoci Pakai Sampah

CIMAHI – Pemkot Cimahi melakukan uji coba naik bus wisata Saba Kota Cimahi (Sakoci) menggunakan sampah. Dalam uji coba tersebut pengelola sakoci menyediakan sebanyak 150 tiket yang bisa ditukar dengan sampah.

Ada sejumlah pihak terkait yang dilibatkan dalam uji coba tiket Sakoci ditukar dengan sampah anorganik. Di antaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Bank Samici, Komunitas Gerakan Pungut Sampah dan pihak terkait lainnya.

Berdasarkan pantauan kawasan di Alun-alun Cimahi, masyarakat yang didominasi komunitas maupun nasabah Bank Samici terlihat menunggu giliran untuk menaiki bus wisata Sakoci. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu menukarkan sampah yang dibawa dengan tiket Sakoci yang disediakan di sekitar Alun-alun Cimahi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Mochamad Ronny mengatakan, inisiasi bayar tiket bus wisata Sakoci menggunakan sampah ini merupakan salah satu cara dari Pemkot Cimahi untuk mengurai sampah. Apalagi, pihaknya memiliki target mengurai sampah hingga 30 persen ditahun 2025.

”Jadi ini salah satu kegiatan untuk mengurai, jadi sampai tidak dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir,” kata Ronny saat ditemui di sekitar Alun-alun Cimahi, Minggu (28/7).

Dikatakan Ronny, meski baru uji coba, tukar sampah dengan tiket Sakoci ini merupakan ide brilian dari sejumlah pihak. Sebab, sejauh ini produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Cimahi terbilang masih tinggi. Dalam sehari, sampah yang dihasilkan mencapai 265 ton. Sementara yang dibuang ke TPA Sarimukti mencapai 225 ton per hari. Sisanya diolah melalui Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) maupun sejak di rumah.

”Ini ide luar biasa dari komunitas yang ada di Cimahi. Inisiasi ini kita dukung, allhamdulilah hari ini bisa terlaksana,” terangnya.

Dari hasil uji coba ini, lanjutnya, pihaknya ingin melihat hal-hal yang harus diperbaiki dalam program naik bus wisata menggunakan sampah anorganik. Setelah itu, pihaknya akan melakukan evaluasi sebelum nantinya diterapkan permanen.

”Kita lihat evaluasi dari kegiatan hari ini apa kendala-kendalanya. Satu dua bulan ke depan sebulnya ini bisa dipermanenkan,” ungkapnya.

Saat ini, jelas Ronny, pihaknya masih mengkaji besaran sampah anroganik seperti botol kemasan, kardus dan sebaianya untuk ditukar dengan tiket Sakoci yang ditarif Rp 20 ribu untuk dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan