Musim Penghujan, Sebagian Besar Wilayah Berpotensi Bencana

SOREANG – Sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Bandung berpotensi terjadinya bencana banjir dan longsor saat memasuki musim penghujan pada akhir tahun ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang masuk katagori rawan bencana alam, baik itu pergerakan tanah maupun banjir. Sebab kabupaten Bandung memiliki letak geografis yang luas.

Kepala Pelaksanan (Kalak) BPBD Akhmad Djohara melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hendra Hidayat mengatakan, dari data hasil pemetaan yang dilakukan BPBD bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). 28 dari 31 Kecamatan berpotensi rawan pergerakan tanah (longsor) dan 19 Kecamatan terancam bencana banjir.

”Kalau melihat kondisi geografisnya (dataran tinggi) Dari 28 Kecamatan yang berpotensi terjadi pergerakan tanah itu sebenarnya hampir merata tingkat kerawannya (longsor),”katanya saat ditemui di Soreang, belaum lama ini.

Menurutnya, untuk mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi saat musim penghujan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya. ”Jadi unsur kewilayahan harus mengetahui daerah yang rawan, karena saat musim hujan itu ancamannya longsor dan banjir,” jelasnya.

Hendra menjelaskan, saat musim hujan petugas BPBD dan unsur kewilayahan disiagakan di lokasi yang rawan bencana, dengan dibuatkan posko siaga bencana. Hal tersebut agar memudahkan penanganan apabila sewaktu-waktu bencana terjadi.

Berdasarkan surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 4 Oktober 2019 Nomor: ME.02.02/1188/KLEM/X/2019 tentang informasi prakiraan curah hujan dan musim, di wilayah Jawa Barat umumnya berada pada musim hujan antara Oktober 2019 sampai Mei 2020. ”Informasi dari BMKG, puncak musim hujan terjadi pada Desember 2019 dan akan kembali terjadi peningkatan curah hujan pada Februari sampai Maret 2020,”akunya.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, menanggapi hal tersebut pemerintah Kabupaten Bandung mengimbau seluruh masyarakat di setiap Kecamatan, untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, banjir bandang dan longsor, serta angin puting beliung. ”Sosialiasi sudah kami lakukan kepada masyarakat. Termasuk menyiapkan peralatan, sumber daya manusia, posko serta tempat pengungsiap khususnya untuk banjir,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan