Meneliti Kopi Khas Enrekang, DNA Lebih Menentukan Mutu

Kualitas kopi tidak ditentukan dari pengolahan pasca panen. Tetapi, DNA. Makin bagus bibitnya, mutunya makin lebih baik.

EDWARD ADE SAPUTRA, Kecamatan Tamalanrea

KOPI bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini pertamakali ditemukan di Kenya. Salah satu negara di kawasan Afrika Timur. Beberapa referensi menyebutkan kopi masuk ke Indonesia pada akhir abad 16. Belanda membawa kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Kira-kira di akhir abad 16 atau 1699.

Budi daya tanaman kopi pun mulai dilakukan di Kedawung. Sebuah perkebunan yang ada di Batavia. Sekarang namanya Kebun Kopi Kedawung Batavia. Tetapi, upaya ini gagal dikarenakan gempa bumi dan banjir. Penanaman kedua dilakukan di enam perkebunan.

Di antaranya, Bidaracina, Jatinegara, Palmerah, dan Kampung Melayu, terletak di Batavia dan di Sukabumi serta Sudimara, Jawa Barat.

Dikutip dari www.minum­kopi.com, kolonial Belanda membawa contoh hasil panen kopi pertama untuk diteliti.

Apakah memang seperti itu? Peneliti Kopi dari Universitas Hasanuddin, Andi Ilham La­tunra punya pendapat lain. Dari penelusurannya, kopi pertama kali masuk ke Nus­antara di abad 15. Tanaman tersebut dibawa para pedagang dari jazirah Arab.

Di masa itu, di Sulsel ada beberapa daerah yang sudah melakukan pembudidayaan kopi, seperti Kabupaten En­rekang, Toraja. Sementara di luar Sulawesi ada Nangroe Aceh Darussalam. Jenis kopi yang ditanam arabika tipika (kopi purba/ kalosi).

Sebaran kopi di Nusantara semakin meluas di akhir abad 16. Ketika kolonial Belanda mendatangkan stek pohon kopi dari Malabar. Pada tahun 1706, sampel kopi yang di­hasilkan dari tanaman di Pulau Jawa diteliti. Hasilnya sukses besar. Kopi yang di­hasilkan memiliki kualitas yang sangat baik.

Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit bagi seluruh perkebunan yang dikembang­kan di Nusantara. Akan teta­pi, akhir abad 18 seluruh perkebunan kopi di Nusan­tara terutama di dataran ren­dah rusak terserang penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix (HV).

Kala itu semua tanaman kopi jenis arabika (coffe ara­bica) musnah. Untuk menang­gulanginya, para Meneer men­datangkan spesies kopi liberi­ka (coffe liberica). Tanaman kopi ini diperkirakan lebih tahan penyakit karat daun.

Tinggalkan Balasan