Luas Tanam Kedelai Masih Minim

SOREANG – Kementerian Pertanian menargetkan luas tanam kedelai di Jawa Barat 2019 mencapai 150.000 hek­tar. Jumlah itu mengalami kenaikan 50 persen diban­dingkan dengan tahun sebe­lumnya yang hanya 100.000 hektar.

Plt Direktur Aneka Kacang dan Umbi pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Edy Purnawan mengatakan, ke­naikan target luas tanam di Jabar tersebut tak lepas dari kenaikan serupa di tingkat nasional.

”Tahun ini kami menarget­kan luas tanam kedelai 1,8 juta hektar,” jelasnya seusai acara Gerakan Tanam Kede­lai di Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu (24/4).

Menurutnya, pada 2018 lalu target luas tanam ke­delai hanya sekitar 1,2 juta hektar. Artinya tahun ini target luas tanam kedelai nasional naik sekitar 33 per­sen. Meskipun naik, masih sulit untuk mewujudkan swasembada kedelai. Sebab, kebutuhan kedelai nasional setiap tahun masih berkisar di angka 2 juta ton.

”Kalau target produktivitas tercapai 100 persen dengan rata-rata 1,5 ton per hektar saja, sebenarnya kita harus menanam di sekitar 2 juta hektar lahan,” tuturnya

Menurut Edy, Kementan sendiri tahun ini baru bisa mengintervensi target pena­naman seluas 1 juta hektar. Sedangkan sisa 800.000 hek­tar harus didukung oleh swa­daya petani. Meskipun de­mikian, pihaknya optimistis swasembada kedelai bisa dicapai dalam beberapa tahun ke depan.

Edy menjelaskan, Jabar men­jadi salah satu daerah utama penunjang pencapaian target swasembada tersebut. Ia me­nilai bahwa Jabar bisa meny­umbangkan setidaknya 10 persen dari pemenuhan ke­butuhan kedelai nasional.

”Tahun lalu Jabar ditargetkan luas tanam kedelai 100.000 hektar dan tercapai 100 persen. Tahun ini kami optimistis 150.000 hektar juga bisa ter­capai di Jabar,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar Hendi Jatnika menga­takan, potensi budi daya ke­delai di Jabar masih sangat besar. Apalagi hal itu didukung oleh pangsa pasar yang masih terbilang tinggi.

Menurut Hendi, saat ini ke­butuhan kedelai masyarakat Jabar masih mencapai 35.000 ton per tahun. Namun jumlah itu baru bisa tertutupi sampai 40 persen oleh produksi ke­delai lokal.

Tinggalkan Balasan