Limbah Pabrik Masih Cemari Sungai

CIMAHI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi mengakui jika hingga saat ini limbah pabrik masih menjadi salah satu penyebab air sungai tercemar.

Kepala Dinas Lingkongan Hidup Kota Cimahi, Muhamad Ronny mengungkapkan, limbah pabrik yang berada di wilayah selatan Kota Cimahi masih menjadi penyumbang pencemaran aliran sungai. Dari catatan yang ada di DLH air sungai tercemar oleh limbah sekitar 25-30 persen. Sisanya berasal dari limbah domestik (rumah tangga) dan sampah.

”Kalau (limbah) pabrik itu ke Sungai Cimancong dan Cibaligo, di daerah selatan, ada sekitar 25-30 persen,” ungkap Ronny, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, belum lama ini.

Menurut Ronny, meski limbah pabrik masih menyumbang pencemaran sungai, namun ia mengklaim jika dalam kurun waktu setahun ini sudah ada perbaikan kualitas air sungai di Kota Cimahi. Sebab, sudah mulai ada perbaikan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri. Bahkan berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini air yang mengalir warnanya tidak hitam pekat seperti tahun-tahun sebelumnya.

”Kalau dibandingkan setahun lalu, relatif air secara kasat mata lebih baik karena saya temukan ada biota air, ada ikan-ikan kecil juga yang hidup di sungai,” ujarnya.

Terkait masih adanya aksi ‘main kucing’ pabrik dalam membuang limbah, Ronny mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikannya. Sebab, untuk itu harus ada pembuktian.

”Kalau siang hari, aksi buang limbah sembarangan itu sekarang sudah tidak ada,” tegasnya.

Dia menuturkan, untuk meminimalisir aksi buang limbang sembarangan pada malam hari, pihaknya mewacanakan pengawasan dimalam hari dengan menambah personel. Tentunya bekerjasama dengan Satgas Citarum Harum.

”Kita akan ada petugas pengawasan yang bekeja sama dengan Sektor Citarum Harum. April setelah Pilpres ada tambahan personel untuk pengawasan sungai,” tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana juga mengakui bahwa masih ada aliran sungai yang tercemar limbah cair. Hal itu disampaikannya disela-sela peninjauan ke ke kawasan industri di Kota Cimahi.

Ngatiyana mengatakan, dalam sidak tersebut, pihaknya menemukan aliran sungai yang berwarna hitam dan banyak terdapat sampah yang membuat sedimentasi pada sungai tersebut. Sehingga selain air berbau di kawasan tersebut juga kerap terjadi banjir saat hujan lebat akibat air sungai meluap.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan