Libatkan Masyarakat dalam Mengentaskan Masalah Lingkungan

SOREANG– Sebanyak 25 Kepala Desa di wilayah Kabupaten Bandung mengekspos pencapaian program Kampung Sabilulungan Bersih (Saber) 2018, dihadapan Bupati Bandung H. Dadang M Naser, di Rumah Jabatannya, Soreang, Selasa (22/01).

Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga mengapresiasi apa yang telah dicapai para kepala desa dalam upaya melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengentaskan masalah lingkungan di Kabupaten Bandung.

Dadang mengungkapkan, Saber merupakan salah satu kegiatan dalam rangka mendukung percepatan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Bebas Sampah di tahun 2020. Selain itu, Saber juga bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang secara mandiri dapat memahami permasalahan lingkungan hidup.

”Kampung saber juga sebagai upaya mencari solusi atas permasalahan serta melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara konsisten dan berkelanjutan,” ungkap Dadang.

Menurutnya, dalam pelaksanaan ekspose, ada 10 output program saber diantaranya adalah tersusunnya rencana aksi, tersusunnya peraturan desa terkait lingkungan hidup, dan terwujudnya kampung percontohan.

”Berarti, program ini terbukti dapat membangkitkan semangat kolaborasi program antar PD (Perangkat Daerah) terkait, mendorong kebijakan pembangunan desa yang pro-lingkungan dan menciptakan kader-kader lingkungan militan di desa masing-masing,” ujarnya.

Dalam kesempatan itum juga, Dadang mengajak para camat, khususnya kepala desa yang memiliki kader kampung saber untuk melaksanakan program tersebut baik secara mandiri maupun bersama-sama.

Selain kampung saber, Pemkab Bandung juga telah mencanangkan Gerakan Bulan Menanam sebagai aplikasi konservasi berbasis ibadah dan kesejahteraan. “Gerakan bulan menanam ini akan dilaksanakan dari Januari sampai Maret, dengan memanfaatkan musim hujan yang akhir-akhir ini mengguyur wilayah Kabupaten Bandung,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah, menambahkan, fasilitator kampung saber merupakan warga Kabupaten Bandung yang memiliki komitmen dan terbukti sudah melakukan perubahan untuk Kabupaten Bandung.

“Fasilitator direkrut dari dari tokoh-tokoh yang telah berprestasi dan berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bandung, baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional,” ucap Asep.

Menurut Asep, pada awal tahun 2017 pihaknya, menetapkan 10 desa menjadi lokus intervensi program tersebut dan di 2018  sudah mengintervensi 25 desa. Sementara pada 2019 ini, pihaknya menargetkan sebanyak 40 desa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan