Komunitas We The Youth Serukan Hak Suara Milenial

BANDUNG – Menjelang Pemilu 17 April 2019 men­datang, Komunitas We The Youth mengajak masyarakat khususnya para kaum mi­lenial untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak gol­put. Seruan tolak golput akan diisi dengan konser musik.

Sebelum ke Bandung, Komunitas We The Youth telah sukses memulai kam­panye 100% Indonesia Nyoblos pada Januari lalu di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, kini ge­laran bertajuk 100% In Bandung, Explicit Vote pun bakal dilaksanakan Sabtu (23/3) nanti di Arcamanik.

Executive Director We The Youth, Widy mengatakan, konser musik tersebut men­jadi gagasan supaya anak muda bersedia menyalurkan hak suaranya untuk pe­milu nanti.

“Terlebih hal ini demi masa depan bangsa yang lebih baik. Apalagi bila tidak diedukasi dengan baik para milenial ini dikhawa­tirkan memilih untuk gol­put,” kata Widy dalam Kon­ferensi Pers di Beehive Kafe, Bandung, Rabu (20/3).

“Kita rasa penting nih teman-teman milenial un­tuk ikut di Pemilu 17 April ini. Pihaknya menginginkan teman-meman milenial untuk menyalur suara po­litiknya. Karena potensi suara milenial ini mencapai 40 persen. Apalagi peran milenial ini penting karena 10-20 tahun mendatang milenial ini yang akan memuncaki masa depan Indonesia,” ungkap Widy.

Menurut Widy, banyak pihak juga yang telah menga­jak hal yang sama untuk menyalurkan hak suaranya, pihaknya memilih jalur konser musik sebagai media merangkul generasi muda.

“Konser musik semacam ini sangat erat kaitannya dengan generasi muda. Se­bab kampanye untuk nyo­blos ini bisa dilakukan dengan lebih cair dan in­formal sesuai dengan ka­rakter milenial,” terangnya.

Sementara itu, personel Burgerkill, Putra Pra Ra­madhan menilai bahwa generasi milenial adalah generasi pengontrol kritis dan mereka punya akses yang mudah untuk menda­patkan informasi.

Generasi milenial adalah generasi yang unik mereka melihat bagaimana kam­panye para pemimpin saat ini justru banyak merusak lingkungan.

“Lihat saja sepanjang jalan Antapani, banyak spanduk bertebaran dengan me­maku spanduk mereka di pohon. Mungkin beberapa milenial memilih golput karena hal seperti ini, pola yang terjadi seperti ini mesti dirubah,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan