Kolaborasi Screamous x Arkiv Geliatkan Bisnis Clothing

BANDUNG – Screamous dan Arkiv berkolaborasi geliatkan bisnis clothing di Bandung. 15 tahun lalu sejak bulan Mei 2004, Scremous memulai mengembangkan bisnis clotihing yang terinspirasi dari film, musik dan art di Coffee and Space, Jalan Ir H Juanda No 92, Bandung, Sabtu (27/7).

Dalam kesempatan ini screamous berkolaborasi dengan Arkiv Vilmansa salah satu Toy Desainer pertama di Indonesia dan juga seorang urban painter. Arkiv yang memulai karirnya dari seorang pelukis mengisyaratkan karyanya gampang dikenal dengan corak khas sendiri.

Founder Screamous Nino Norman mengatakan, proyek kolaborasi dengan Arkiv menjadi sesuatu yang menarik. Hal ini karena ada kesamaan antara Screamous dengan Arkiv yang tumbuh dan berkembang di Bandung.

“Kolaborasi dengan Arkiv ini sesuatu yang menarik karena visi Arkiv dan Screamous ada kesamaan. Kami tumbuh dan berkembang di kota yang sama. Maka kami mengapresiasi dan mensupport melalu proyek.,”ungkap Nino dalam peluncuran kolaborasi Screamous x Arkiv di Bandung.

Melalui kolaborasi kali ini, Screamous dan Arkiv ingin menunjukkan bahwa anak muda Bandung masih kreatif dan inovatif. Sepanjang perjalanannya, Screamous telah berkolaborasi dengan The Sigit, Brian McCarty, hingga Usugrow dan seniman asal Jepang.

“Tak banyak seniman muda yang memiliki karier cemerlang seperti Arkiv, sehingga kami tidak hanya mengapresiasi tapi juga bersemangat merespons karya Arkiv setara dengan kolaborator lain, karena kami merasa memiliki spirit berkarya yang sama, tumbuh dan berkembang di industri kreatif kota Bandung,” lanjut Nino.

Arkiv memulai karier tahun 2005, Arkiv juga merupakan lulusan Arsitektur Unpar mendapat banyak apresiasi dari kalangan pencinta seni. Atas karya tersebut, Arkiv menjalankan eksibisi solo di Jakarta maupun gabungan di berbagai kota di belahan dunia seperti Singapura, Manila, Paris, New York, Los Angeles, Philadelphia, Malaysia, Hongkong, Sydney, Houston, London, Venice, Miami, dan Boston.

“Sebelum hijrah, saya sempat melukis sambil mendengar musik sebagai sumber inspirasi lukisan, namun sekarang sumber inspirasi lukisan lebih dominan dari kehidupan dan alam beserta aktivitas anak-anak, hal tersebut dianggap lebih genuin,” Jelasnya.

Selain itu, Arkiv menilai karyanya sulit untuk diplagiat oleh orang lain, karena ia memiliki teknik dan ciri khas sendiri, dan itu hanya ia dapat menilainya. Dan sebagai informasi, Screamous mengeluarkan 6 artikel 2500pcs. (Mg3).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan