Klaim Sukses Bangun Karakter dan Mental

JAKARTA – Deputi bidang kordinator budaya, Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nyoman Faridz, mengatakan dalam gerakan Indonesia melayani di era kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla telah banyak pencapaian yang berhasil diwujudkan. Hal tersebut disampaikan dirinya dalam sebuah Diskusi Media bertajuk ‘Membangun Karakter dan Mental SDM Indonesia, Kementrian bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Staff Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/3).

Pencapaian yang dimaksud, lanjut Nyoman menjelaskan yang paling terlihat adalah terkait perubahan sistem perekrutan aparatur sipil negara (ASN) yang sudah menggunakan sistem test melalui computer. Sehingga selain mengetahui kompetensi yang dimiliki setiap kandidat, program bersih dari KKN pun dapat terciptakan.

“Melalui computer assisted test (CAT) kualitas SDM meningkat, tidak dipungut biaya serta bebas KKN. Kedua, layanan dasar berbasis masyarakat yakni infrastruktur pelayanan publik dilengkapi sarana antri, ruang tunggu dan layanan 24 jam, sedangkan penerima manfaat sampai dengan tahun 2017 KIS 92,4 juta penduduk, KIP 19,7 juta, target JKN 2019 adalah 100 persen penduduk. Ketiga, layanan publik berbasis online ada lebih dari 100 layanan publik berbasis online milik pemerintah,” paparnya.

Seputar peningkatan kesejahteraan masyarakat, Nyoman menjelaskan melalui program keluarga harapan (PKH) berupa bantuan sosial bersyarat (conditional cash transfer) yang diberikan kepada keluarga miskin yang memiliki kondisional kesehatan dan pendidikan, dinilai sangat efektif dalam pemerataan kesejahteraan sosial .

“Jumlah keluarga PKH 10 juta keluarga terdiri dari dua diantaranya Disabilitas dalam keluarga PKH ada 119.311 orang, Lansia dalam keluarga PKH ada 1.620.501 Orang, Program ini sangat cocok sebagai salah satu langkah melakukan pemerataan distribusi subsidi bantuan bagi masyarakat miskin tersebut, ” tandasnya.

IPM Naik

Masih ditempat yang sama, pemaparan lain disampaikan oleh, Staf Ahli Menteri Sosial (Mensos) Bidang Aksesibilitas, Dr Marjuki, menuturkan bahwa, melalui riset lembaganya indeks pembangunan manusia (IPM) naik dari 69,54 pada 2015 menjadi 70,81 pada tahun 2017 di era kepemimpinan Jokowi-JK tersebut.

“Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas) naik dari 0,55 pada 2015 menjadi 0,59 pada 2016. Sementara, Indeks Kepemudaan (IPP) naik dari 47,33 pada 2015 menjadi 50,17 pada 2016. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) naik dari 70,83 pada 2015 menjadi 71,39 pada 2016. Untuk Indeks Kerukunan Umat Beragama, turun dari 75,35 pada 2015 menjadi 72,27 pada 2017,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan