Keutamaan Taubat

MANUSIA adalah mahluk yang lemah. Tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Oleh karena itu bertaubat menjadi kewajiban dan keniscayaan baginya. Terlebih lagi Allah swt telah menyeru mereka,

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (Q.S. At Tahrim: 8)

Taubat mengandung keutamaan yang besar. Orang yang melakukannya akan mendapatkan derajat yang tinggi, yakni dicintai Allah swt. Hal ini diungkapkan dalam firman-Nya,

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S. Al Baqarah:222).

Adakah derajat tinggi yang melebihi kecintaan Pencipta kepada hamba-Nya?

Keutamaan taubat selanjutnya adalah adanya jaminan pengampunan dari Allah swt. Nabi Muham­mad saw bersabda,

“Seandainya kalian berbuat salah, hingga kesala­han kalian mencapai langit, kemudian bertaubat, niscaya Allah mengampuni kalian.”(H.R. Ibnu Majah)

Ini adalah jaminan dari Rasulullah saw yang selalu benar kata-katanya. Tidak pernah berdusta dalam ucapannya.

Sungguh berbahagia orang-orang yang bertaubat, karena Allah swt senantiasa membuka pintu bagi mereka siang dan malam, serta Allah swt tak akan membuat mereka kecewa, asalkan mereka ikhlas menghambakan diri kepada-Nya.

Selain mendapat cinta dan ampunan Allah, taubat juga menjadi jalan bagi kelapangan rezeki dan keberkahan. Di dalam al-Qur’an Allah swt mence­ritakan seruan Nabi Nuh kepada kaumnya,

“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Q.S. Nuh:10-12)

Dalam ayat ini, diterangkan bahwa Nuh as telah menyampaikan kepada kaumnya janji Allah seandainya mereka bertaubat / beriman kepada-Nya, yaitu akan menurunkan hujan yang lebat, yang dapat menyuburkan tanah-tanah mereka, sehingga menghasilkan tanaman-tanaman dan buah-buahan yang mereka perlukan serta mendatangkan kebaha­giaan kepada mereka. Dia juga akan menganugerah­kan kepada mereka harta kekayaan yang banyak, yang beraneka rupa dan ragamnya. Kemudian menganugerahkan anak-anak yang akan melanjut­kan keturunan mereka, sehingga mereka tidak punah. Serta menyuburkan tanah-tanah mereka, sehingga kebun-kebun menjadi subur dan dapat memberi manfaat kepada mereka. Dijanjikan pula sungai-sungai yang mengalir, yang dengan mudah mengairi kebun-kebun mereka, sehingga tanam-tanaman hidup subur dan menghijau.

Tinggalkan Balasan