Kembangkan Aplikasi Pendidikan, Dewan berikan Saran

BANDUNG – Rencana Mendikbud Nadiem Makarim membuat aplikasi sistem pendidikan sebagai salah satu program 100 hari pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia maju mendapat perhatian dan masukan anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah.

Menurutnya, semangat penerapan teknologi dalam sistem pendidikan adalah satu langkah positip di era digital. Kehadiran aplikasi sistem pendidikan tentunya bisa menopang perkembangan sistem pendidikan kita menjadi lebih baik. Namun harus ingat dan berfokus pada tujuan pendidikan yang menjadi pondasi dasar sistem pendidikan di negeri ini.

‘’Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,’’kata Ledia dala rilisna, Jumat (4/11).

Membaca tujuan pendidikan nasional ini, papar aleg dari Fraksi PKS ini pula, kita bisa memahami bawah tumbuh kembangnya karakter dan kepribadian peserta didik secara positip menjadi fokus utama.  Tujuan ini juga jelas membutuhkan satu kerjasama yang tak terpisah antara  antara orangtua, tenaga kependidikan, masyarakat dan pemerintah secara umum. Sementara secara lebih spesifik, dalam konteks pendidikan di sekolah baik formal maupun infomal kehadiran guru  memegang peran kunci untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Karena itu, urai Sekretaris Fraksi PKS ini lebih lanjut, pengembangan dan penerapan aplikasi sistem pendidikan sekolah seharusnya menjadi fokus pendamping dari fokus utama berupa upaya peningkatan dan pengembangan pendidikan karakter.

Aplikasi sitem pendidikan memang bisa mempermudah siswa, guru dan orangtua mengakses bahan ajar, mencari, menyerap dan bertukar informasi, menyiapkan dan memperoleh evaluasi, melakukan manajemen kegiatan pendidikan bahkan membantu mengatasi kekurangan guru di wilayah-wilayah terpencil. Namun pendidikan karakter sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional membutuhkan interaksi, pengalaman dan contoh langsung dalam penerapan kesehariannya.

“Pendidikan karakter sangat berhubungan dengan interaksi, pengalaman dan contoh. Karena itu maka peningkatan dan pengembangan kualitas tenaga pendidikan, penyediaan sarana prasarana sekolah yang cukup dan bermutu serta pengukuhan kurikulum yang mengacu pada perwujudan tujuan pendidikan nasional semestinya harus diutamakan dan dibangun secara komprehensif.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan