Kemarau Membuat Harga Sayuran di Cimahi Meroket

CIMAHI – Kemarau panjang yang terjadi di beberapa daerah mulai memengaruhi pasokan komoditas sayuran di Kota Cimahi. Akibatnya, harga beberapa sayuran mengalami kenaikan yang cukup dratis. Bahkan harganya cenderung tinggi.

Salah satu sayuran yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah dua jenis cabai, yakni cabai merah tanjung dan cabai merah. Cabai merah tanjung yang kini menyentuh Rp 70-80 ribu per kilogram (kg). Kemudian pada cabai merah yang mencapai Rp 60-70 ribu per kg.

”Sebelumnya pedagang hanya jual cabai merah tanjung kisaran Rp 30-40 ribu dan cabai merah kisaran Rp 20-30 per kg. Kalau kemarau memang biasanya harga sayuran naik,” terang Asep Rohendi, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Selasa (9/7).

Selain itu, kenaikan jiga terjadi pada jenis sayuran lainnya seperti kentang, buncis, kacang panjang, timun dan jenis lalap-lalapan lainnya.

Menurut Asep, kenaikan itu disebabkan menurunnya pasokan ke Pasar Cimindi yang berada di Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi. Sementara permintaan dari konsumen masih sangat tinggi.

”Permintaan barang tinggi, tapi stok barang sedikit. Musim kemarau kan berakibat kekurangan air buat pertanian, terus suplai sayuran dari luar Jawa Barat juga berkurang,” tandasnya.

Sementara itu, Cucu, 36, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi mengakui memang harga sejumlah sayuran dimusim kemarau ini cenderung tinggi. Hal itu dikarenakan suplai yang tak seimbang dengan permintaan.

”Mungkin karena stoknya sedikit jadi harganya tinggi dari sananya,” singkatnya.

Sedangkan, Jajang Rohendi, 29, petani sayuran di Kampung Lebak Saat Girang, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi membenarkan dampak luar biasa harga sayuran jika dimusim kemarau. Dia menuturkan, akibat musim kemarau, harga dari sejumlah sayuran itu biasanya cenderung malah mengalami kenaikan.

”Kalau dampak kemarau hampir tiga bulan ini cukup luar biasa. Biasanya harga memang naik, karena kan stok dari petaninya juga kurang jadi langka sayurannya,” terangnya, Saat ditemui di kebun miliknya, Kamis (9/7).

Dia menjelaskan, penyebab kenaikan harga biasanya karena hasil produksi atau panen musim kemarau ini sangat menurun dibandingkan ketika musim hujan. Khusus di kebun miliknya saja, musim kemarau ini hanya bisa dipanen 20-25 per hektare. Jauh dari sebelumnya yang berkisar 50-80 ton dari setiap hektare.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan