Kejutan Bukan

Untuk program itu Tiongkok memang memberi biaya ‘berapa pun’ kepada BUMN yang ditugasi.

Kalau Trump memang pa­triot cinta Amerika ia pantas menghadang program Made In China 2025. Itulah tonggak baru Tiongkok. Dalam men­capai tahapan baru: menga­lahkan Amerika di tahun 2030.

Apakah kenaikan tarif ter­baru ini bisa menggagalkan Made In China 2025?

Rasanya tidak.

Harus ada lagi seribu jalan dan seribu sabuk untuk meng­hambat Tiongkok. Mulai dari Huawei sampai pertukaran guru besar. Soal Huawei An­da sudah tahu. Soal pertukaran profesor kini lagi hangat-hangatnya: begitu banyak profesor Tiongkok yang kini tidak bisa dapat visa Amerika.

Masih ada sabuk yang lebih menentukan: Taiwan. Mung­kin saja Tiongkok bisa dipanc­ing untuk menyerbu Taiwan. Lalu Amerika punya kekuatan hukum untuk menyerang Tiongkok.

Kapal perang Amerika terus saja dikirim. Untuk mele­wati selat Taiwan. Berbagai keberatan dari Tiongkok dia­baikan. Tetap saja kapal per­ang itu melintas selat Taiwan.

Mulai Jumat besok ganti Tiongkok mengadakan latihan perang. Dengan menggu­nakan senjata hidup. Men­embak beneran. Dengan peluru beneran. Di laut dekat Taipei.

Kawasan itu sudah din­yatakan ‘no sail zone’. Tidak boleh ada kapal melintas. Apalagi perahu. Selama seminggu.

UU Dasar Tiongkok memang menyebut Taiwan adalah salah satu propinsinya. Yang harus direbut. Kalau perlu dengan kekerasan.

Berbagai usaha sudah di­lakukan. Selama 69 tahun terakhir. Mulai dengan cara berdagang sampai ke peng­gerogotan diplomasi. Hanya dengan kekerasan yang belum. Tahun depan adalah tahun ke 70 Tiongkok menahan diri.

Amerika tampaknya tinggal tunggu kapan Tiongkok ter­pancing. Yang akan menguras kekuatannya. Agar tidak jadi mengalahkan Amerika.

Pertanyaannya: bagaimana kalau Tiongkok yang menang? (Dahlan Iskan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan